Ajak bangun kampung, Ahmad Luthfi: Mahasiswa punya peran penting bagi masa depan daerah

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendorong kepada mahasiswa asal Jateng yang saat ini sedang kuliah di daerah perantauan, agar setelah lulus mau pulang ke kampungnya masing-masing dan berkontribusi dalam membangun daerahnya.

Update: 2025-12-08 07:20 GMT

Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendorong kepada mahasiswa asal Jateng yang saat ini sedang kuliah di daerah perantauan, agar setelah lulus mau pulang ke kampungnya masing-masing dan berkontribusi dalam membangun daerahnya.

Hal itu disampaikan Luthfi saat acara Ngobrol Seru Bareng Gubernur Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Luthfi menjelaskan, mahasiswa yang saat ini masih kuliah, merupakan bagian dari generasi Z. Untuk mengembangkan potensi itu, Pemprov Jateng sedang memgembangkan program Kartu Zilenial. Ini adalah program pemberdayaan pemuda (Gen Z dan Milenial) untuk pengembangan diri melalui akses gratis ke pelatihan kewirausahaan, keterampilan, maupun komunitas.

Program ini juga didukung oleh Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekraf) Jateng. Program ini bertujuan memberikan berbagai pelatihan kepada generasi muda, agar dapat tersalurkan ke profesi masing-masing.

"Kita tahu anak-anak kita sekarang lebih bergairah dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif itu ekonomi yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” kata Luthfi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (8/12). 

Oleh karenanya, ekonomi di sektor tersebut terus digalakkan. Apalagi, saat ini sudah 12 kabupaten/kota di Jateng yang menjadi kota kreatif.

Menurut Luthfi, mahasiswa asal Jawa Tengah yang menempuh pendidikan di luar daerah memiliki peran penting bagi masa depan daerahnya. Bekal ilmu serta pengalaman yang diperoleh di luar Jawa Tengah diharapkan dapat menjadi modal bagi generasi muda untuk pulang, berkarya, dan ikut mendorong pembangunan daerah masing-masing.

“Ndang luluso, ndang muliho, ndang kerjo, ndang bangun provinsimu, kampungmu, dan keluargamu nang Jawa Tengah. (Cepatlah lulus, cepat pulang, cepat bekerja, dan cepat membangun provinsimu, kampungmu, serta keluargamu di Jawa Tengah),” pesan Ahmad Luthfi kepada para mahasiswa rantau.

Selain memfasilitasi pengembangan ekonomi kreatif, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga terus berupaya memperluas kesempatan kerja, dengan menarik investasi sebesar-besarnya.

Sebagai informasi, Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, realisasi investasi di provinsi ini pada Januari-September 2025 mencapai Rp66,13 triliun atau 84,42 persen dari target tahunan penanaman modal.

Capaian ini, diikuti dengan serapan tenaga kerja sebanyak 326.462 pekerja, terbanyak nomor dua se pulau Jawa.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah, Ahmad Aziz, menambahkan selain disiplin ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi, faktor lain untuk memperluas kesempatan kerja adalah keahlian, karakter, dan jejaring. Untuk itu, pelatihan-pelatihan terus diberikan, untuk menciptakan sumber daya manusia Jawa Tengah yang kompetitif.

"Banyak investor atau perusahaan yang mengutamakan keahlian dan karakter. Terkait karakter ini, sumber daya manusia atau tenaga kerja asal Jawa Tengah selalu mendapatkan apresiasi dari pelaku usaha,"ucapnya.

Tags:    

Similar News