MRT Jakarta siapkan jalur fase 1 dan 3 serta Medan Satria–Tomang, dibiayai 14 triliun

PT MRT Jakarta (Perseroda) akan segera memulai pembangunan fase baru jaringan MRT, yakni jalur Timur–Barat dan Medan Satria–Tomang, dengan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat sebesar 14 triliun

Update: 2025-10-10 05:40 GMT

Elshinta/ ADP

PT MRT Jakarta (Perseroda) akan segera memulai pembangunan fase baru jaringan MRT, yakni jalur Timur–Barat dan Medan Satria–Tomang, dengan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat sebesar 14 triliun. Proyek ini menjadi bagian penting dari upaya memperluas jangkauan transportasi massal di Jakarta.

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyampaikan, proses saat ini telah memasuki tahap bidding untuk menentukan kontraktor pelaksana. Pemerintah pusat juga telah menyatakan komitmen penuh terhadap pendanaan proyek strategis ini.

“Pemerintah pusat sudah menyiapkan sekitar 14 triliun untuk pembangunan fase Timur–Barat dan Medan Satria–Tomang. Komitmen ini akan direalisasikan secara bertahap,” ujar Tuhiyat dalam acara MRT Fellowship Class di Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Tuhiyat menjelaskan, biaya pembangunan per kilometer diperkirakan mencapai 1–1,5 triliun, tergantung kondisi lapangan. Jalur bawah tanah (underground) memiliki biaya hingga tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan jalur layang (elevated).

Sebagai perbandingan, fase 1 MRT Jakarta yang membentang sepanjang 16 kilometer menghabiskan dana sekitar 16 triliun. Perhitungan serupa diperkirakan berlaku pada fase pembangunan berikutnya.

“Kalau kita ambil rata-rata dari fase 1, satu kilometer itu sekitar satu triliun. Jadi untuk jalur baru, investasinya tidak akan jauh dari angka tersebut,” lanjut Tuhiyat.

Selain memperluas akses transportasi publik, jalur Timur–Barat dan Satrio–Tomang juga diharapkan mengurangi kemacetan dan mendorong peralihan kendaraan pribadi ke angkutan umum. Proyek ini juga menjadi langkah strategis mendukung integrasi sistem transportasi di Ibu Kota.

(Arie Dwi Prasetyo)

Tags:    

Similar News