Otorita garap IKN sebagai kota pintar, kota hutan dan ibu kota politik
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menggarap IKN calon ibu kota Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai kota pintar, kota hutan dan menjadi ibu kota politik.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menggarap IKN calon ibu kota Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai kota pintar, kota hutan dan menjadi ibu kota politik.
"Pembangunan IKN terbagi lima tahapan," ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono ketika berbincang bersama wartawan senior dari Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS).yang berkunjung ke IKN, Kaltim, Kamis.
Pembangunan IKN tahap satu 2020-2024, telah menunjukkan progres atau kemajuan pengerjaan pembangunan 99 persen rampung.
Pembangunan tahap IKN dua 2025-2030, jelas dia, pada tahap dua pembangunan ada tiga lembaga melanjutkan pengerjaan pembangunan yang belum selesai pada tahap satu.
Proyek pembangunan baru pada tahap dua ditangani Otorita IKN, termasuk pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif yang kontrak kerja direncanakan ditandatangani pada 15 Oktober 2025, lanjut dia, dengan target IKN menjadi Ibu Kota Politik pada 2028.
Kemudian pembangunan IKN terbagi dalam beberapa tahapan, yakni tahap tiga 2030-2035, tahap empat 2035-2040 dan tahap lima 2040-2045.
IKN digarap menjadi kota hutan (forest city) dengan menghutankan hutan tanam industri di kawasan IKN dengan menanam berbagai jenis pohon, kata dia, setiap dua pekan sedikitnya 1.100 pegawai IKN melakukan penanaman pohon tersebut.
Otorita IKN juga membangun bendungan kecil (embung), dan telah terbangun 30 embung di kawasan IKN. Pada tahun ini dibangun sedikitnya 24 bendungan kecil yang fungsinya sama dengan hutan, yakni menjaga lingkungan IKN tetap asri.
Di IKN juga dibangun semua gedung dan infrastruktur serba pintar atau menjadi kota pintar (smart city), jelas dia, tahun ini ditarget mencapai 25 persen cakupan layanan kota pintar untuk menjadi ibu kota modern.
Sejumlah infrastruktur pendukung, antara lain Bandara Internasional Nusantara sudah rampung 100 persen dan bakal ditempatkan 41 orang mengoperasikan prasarana pendukung transportasi IKN tersebut.
"Pembangunan jalan bebas hambatan (tol) prasarana transportasi darat IKN, saat ini tersisa sekitar 2,8 kilometer, dan optimistis IKN bakal terbangun sesuai tahapan yang telah ditetapkan," kata Basuki Hadimuljono.