Jambore Muslim Dunia 2025 tetap dilaksanakan, Hidayat Nur Wahid: Indonesia sudah aman
Ditengah hiruk pikuk unjuk rasa yang terjadi hampir sepekan ini, jambore Pramuka muslim dunia 2025 akan tetapi diselenggarakan pada 9 hingga 14 September 2025.
Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.
Ditengah hiruk pikuk unjuk rasa yang terjadi, Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 akan tetap diselenggarakan pada 9 hingga 14 September 2025.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan, penyelenggaraan World Muslim Scout Jambore 2025 merupakan yang pertama di Indonesia dan Dunia.
"Insya Allah Indonesia kembali aman dan tetap baik-baik saja. Maka jambore pramuka muslim dunia ini harus tetap dilaksanakan," kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangannya, Jumat (5/9/2025).
Ia menjelaskan, hanya empat hari menjelang pembukaan, World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 siap menyambut 15.333 peserta dari 16 negara di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.
"Acara yang dianggap sebagai jambore pramuka muslim pertama di dunia ini bertujuan menanamkan nilai perdamaian dan persaudaraan global melalui pendidikan kepramukaan," ungkapnya.
Jaminan keamanan pun disampaikan Hidayat Nur Wahid bahwa Jakarta berada dalam kondisi aman dan kondusif.
"Pemerintah menjamin keamanan penuh untuk semua peserta internasional. Kami telah menyiapkan sistem keamanan berlapis, berkoordinasi erat dengan aparat keamanan untuk memastikan acara berjalan aman dan tertib," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia WMSJ 2025 Riza Ashari menegaskan kesiapan total penyelenggaraan.
"Setelah 24 bulan persiapan intensif, kami siap 100 persen menyambut saudara-saudara kami dari seluruh dunia dengan semangat 'We are Muslim, Civilized, United and Peaceful'," ujar Riza seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Senin (8/9).
Ia menambahkan bahwa partisipasi 15.333 peserta, yang terdiri dari 7.149 peserta putra, 6.349 peserta putri, dan 1.718 pembina, membuktikan besarnya harapan dunia terhadap acara ini.
"Ini gerakan global yang menunjukkan persatuan dan persaudaraan umat Islam melalui pendidikan karakter kepramukaan," jelasnya.
Ia menyebut lebih dari sekadar perkemahan, WMSJ 2025 juga dipandang sebagai momentum transformasional.
"Acara ini sebagai "laboratorium raksasa untuk menciptakan agen-agen perdamaian," tegasnya.
Kemudian, pandangan serupa datang dari Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Asrorun Ni'am Soleh, yang melihat WMSJ sebagai kontribusi nyata bagi gerakan pramuka dunia.
"Kurikulum kegiatan dirancang untuk membentuk pemimpin muda berkarakter. WMSJ sebagai manifestasi Islam rahmatan lil ‘alamin," paparnya.
Dengan kesiapan panitia yang matang, dukungan pemerintah yang kuat, dan visi besar untuk menyatukan generasi muda Islam, World Muslim Scout Jamboree 2025 siap menjadi tonggak sejarah baru.
Dari Bumi Perkemahan Cibubur, ribuan suara muda akan menyuarakan pesan perdamaian yang diharapkan akan bergema di seluruh dunia.