Mahasiswa Summer Course 2025 dari berbagai negara antusias membatik di Imogiri, Bantul

Antusiasme para mahasiswa dari berbagai negara ternyata cukup tinggi untuk belajar membatik. Mereka terlihat sangat menikmati saat membatik tulis di kampung wisata batik tulis di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Minggu (02/11/2025).

Update: 2025-11-03 14:20 GMT

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Antusiasme para mahasiswa dari berbagai negara ternyata cukup tinggi untuk belajar membatik. Mereka terlihat sangat menikmati saat membatik tulis di kampung wisata batik tulis di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Minggu (02/11/2025).

Dengan dipandu oleh perajin batik tulis dari desa setempat, mereka mengikuti arahan bagaimana cara memegang canting, pensil, dan lain sebagainya. Mereka sangat senang dengan pengalaman membatik yang mereka dapatkan di kampung Batik tersebut. Awalnya memang kesulitan, tapi setelah mengikuti arahan, mereka bisa mengikutinya.

"Menurut saya, ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, karena bisa merasakan sebagian dari budaya Jawa. Dan juga, ini sungguh damai. Saya rasa ini membuat pikiran tenang, jadi ini adalah kegiatan yang bagus untuk dilakukan. Tapi ya, seperti yang anda lihat, saya tidak terlalu kreatif, jadi cukup sulit bagi saya untuk melakukannya dengan baik sepenuhnya. Tapi ya, sungguh menyenangkan duduk di sini dan hanya dengan lilin, menggambar di kain, itu sungguh menyenangkan. Menurut saya ini pengalaman yang bagus," ujar Ischa, mahasiswa dari Belanda sambil memperlihatkan caranya membatik.

Michelle yang juga dari Belanda mengungkapkan bahwa proses pembuatan Batik sebagai hal yang sangat menarik tetapi juga sangat sulit, terutama ketika mereka mencoba membuat Batik sendiri. Dengan melakukan langsung atau praktek membatjk tersebut, mereka paham dan rasa hormat yang lebih besar terhadap betapa sulitnya proses tersebut dan betapa lamanya waktu yang dibutuhkan. Mereka mencatat bahwa prosesnya panjang tetapi juga indah. Di sisi lain juga ada keprihatinan terhadap para pekerja, menyoroti jam kerja yang sangat panjang dan dampak fisik dari pekerjaan tersebut.

Para mahasiswa dari sejumlah negara yang mengikuti praktek membatik tersebut merupakan peserta kegiatan International Summer Course on Interprofessional Healthcare yang diadakan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi, yang tahun ini mengusung tema "Promoting Resilient Workplaces and Sustainable Environments for Global Health Equity."

Peserta kegiatan ini berasal dari berbagai institusi pendidikan tinggi ternama, antara lain Vrije Universiteit Medical Center - VuMC (Belanda), Mahidol University (Thailand), University Medical Center Groningen (Belanda), Universitas Gadjah Mada, Universitas Pattimura, dan Universitas Islam Internasional Indonesia, serta beberapa mahasiswa yang berasal dari Pakistan dan Myanmar. Peserta bersinergi untuk belajar dan berkolaborasi lintas disiplin dalam membahas isu-isu kesehatan kerja, lingkungan, serta keberlanjutan sistem kesehatan global.

Ketua Tim Internasionalisasi FK-KMK UGM - dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih M.Sc, Ph.D, mengatakan topik kegiatan Summer Course tahun ini terkait kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan. Topik ini diambil agar peserta summer course yang kebanyakan adalah mahasiswa dari kedokteran mengetahui bahwa penyakit bisa datang dari lingkungan kerja.

"Topik kali ini lebih ke sebelum terjadinya sakit, bagaimana mengetehaui penyebabnya. Jadi menekankan bahwa mencegah itu penting tidak hanya mengobati pasien," jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Senin (3/11). 

Mahasiswa selain diberikan kuliah selama 3 hari terkait dengan kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan juga tinggal dan berbaur dengan masyarakat. Peserta Summer Course ini berkesempatan untuk mengunjungi pabrik atau usaha kecil untuk melihat resiko berkerja ditempat tersebut. Peserta juga mendapatkan tugas untuk melakukan edukasi kepada warga.

Wakil Dekan Bidang Akademik & Kemahasiswaan FK-KMK UGM – dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D, mengungkapkan bahwa kegiatan summer course ini sudah memasuki tahun yang ke-10. Kolaborasi Indonesia dan Belanda banyak menemukan kemiripan khususnya dibidang kesehatan. Kesehatan lingkungan tahun ini menjadi topik summer course karena isu pemanasan global, polusi lingkungan menjadi topik yang banyak dibahas beberapa tahun terkahir.

"Batik yang berasal dari masyarakat sekarang berkembang menjadi industri kerakyatan yang menggunakan sistem manajemen modern. Ini patut kita banggakan, kita share ke Belanda. Di Belanda juga banyak industri lokal yang berkembang seperti susu menjadi keju," katanya.

Melalui kegiatan kunjungan di Desa Batik Giriloyo, Wukirsari, sebagai bagian dari pembelajaran lapangan untuk memahami penerapan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja dalam industri kreatif. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa berkesempatan untuk mengamati langsung proses pembuatan batik tulis tradisional mulai dari persiapan bahan, pewarnaan, hingga tahap penyelesaian akhir serta mengenali potensi risiko kerja yang muncul di setiap tahapan produksi.

Mahasiswa juga mempelajari praktik-praktik keselamatan kerja sederhana namun penting, seperti penggunaan alat pelindung diri saat bekerja dengan lilin panas dan pewarna kimia, serta pengaturan ventilasi ruang kerja. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa mengenai budaya dan ekonomi lokal, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penerapan aspek keselamatan kerja di berbagai sektor, termasuk sektor industri kreatif berbasis tradisi.

Program Summer Course on Interprofessional Healthcare ini dirancang untuk memperkuat pembelajaran interdisipliner dengan mengintegrasikan keunggulan akademik dan keterlibatan langsung dengan masyarakat. Peserta juga terlibat langsung dalam identifikasi dan penyelesaian masalah kesehatan masyarakat, serta berpartisipasi dalam proyek lapangan yang menumbuhkan kolaborasi lintas budaya dan inovasi dalam praktik kesehatan masyarakat global.  

Tags:    

Similar News