Sekolah Rakyat sentuh kehidupan warga miskin di kaki Gunung Gamalama

Update: 2025-12-26 11:09 GMT

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda bersama keluarga penerima manfaat dan siswa Sekolah Rakyat

Elshinta Peduli

Hidup di kaki Gunung Gamalama, Subuh Kapita (78) bersyukur menjadi penerima manfaat berbagai program bantuan sosial dari Kementerian Sosial. Bahkan kini sang cucu menikmati indahnya kembali ke bangku sekolah berkat Sekolah Rakyat.

Keseharian Subuh dimulai dengan sederhana di dapur berdinding anyaman bambu. Di kampung kecil Sulamadaha di bawah megahnya Gamalama itu, Subuh hidup bersama anak perempuan dan sang cucu, Rafli Guntur (12).

Ayah Guntur sudah lama meninggal, sementara sang ibu mengalami gangguan psikologis sehingga tak lagi mampu bekerja. Sejak itu, Subuh menanggung semua tanggung jawab seorang diri, mencari kayu bakar, berkebun, hingga memastikan Guntur tetap bisa makan dan sekolah.

Rumah mereka hanya berdinding papan lapuk dan berlantaikan tanah. Bila hujan turun, air menetes dari atap. Subuh hanya bisa memindahkan tikar agar cucunya tidak kedinginan. Untuk mandi atau mencuci, kubangan kecil dengan dinding terpal tanpa tutup menjadi satu-satunya fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) mereka.

Meski begitu, Subuh jarang mengeluh. Ia hanya berdoa agar Guntur suatu hari bisa hidup lebih baik darinya.

Harapan itu mulai terwujud ketika Kementerian Sosial menyalurkan bantuan ATENSI dan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi keluarga Subuh. Setelah dilakukan survei oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico pada Mei 2025 lalu, proses renovasi rumah pun dimulai.

Elshinta Peduli

Saat ditemui beberapa waktu lalu, rumah itu sudah berdiri kokoh dengan dinding tembok dan atap baru.

“Sudah selesai, jadi bagus sekarang, alhamdulillah. Tinggal menunggu diresmikan,” ujar Subuh sambil tersenyum.

Raut wajahnya kini lebih tenang. Ia tak lagi cemas tiap kali hujan datang. Ia semakin bahagia ketika Guntur diterima di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 26 Ternate. Program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang didukung Kementerian Sosial ini untuk memberikan pendidikan gratis bermodelkan asrama untuk anak-anak dari lapisan termiskin dan terlantarkan.

“Senang sekali, semoga dia (Guntur) bisa belajar dengan baik dan supaya berprestasi. Saya sudah tua, tidak bisa lagi bantu banyak. Bersyukur sekali ada Sekolah Rakyat ini,” kata Subuh.

Guntur yang duduk di sampingnya hanya menunduk malu, memegangi batok kelapa muda yang baru ia minum separuh. Di sekitar rumah, deretan pohon kelapa dan pala tumbuh subur, tempat ia dulu mencari buah untuk membantu neneknya.

Guntur kini jauh lebih mandiri sejak belajar di Sekolah Rakyat. Ia sudah bisa mencuci pakaiannya sendiri dan melakukan aktivitas rumah tanpa perlu diminta.

“Terima kasih kepada Pak Prabowo dan Menteri Sosial. Sudah bantu saya, sudah bantu Guntur bisa sekolah lagi. Sekarang rumah sudah lebih bagus, tidak takut kehujanan lagi saat badai datang. Alhamdulillah,” ucapnya sambil menatap cucunya dengan sorot penuh syukur.

Penulis: Hutomo Budi/Ter

Elshinta Peduli

Similar News