Tanggapi kasus keracunan MBG, Mendikdasmen: Pemerintah sedang kaji `school kitchen`
Menteri pendidikan dasar dan menengah Republik Indonesia, Abdul Mu'ti mengatakan pemerintah sedang mengkaji sistem pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG), termasuk kemungkinan adanya sekolah-sekolah yang lolos penilaian Badan Gizi Nasional (BGN) akan mengelola MBG sendiri (school kitchen). Sistem tersebut saat ini masih menunggu Peraturan Presiden.
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.
Menteri pendidikan dasar dan menengah Republik Indonesia, Abdul Mu'ti mengatakan pemerintah sedang mengkaji sistem pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG), termasuk kemungkinan adanya sekolah-sekolah yang lolos penilaian Badan Gizi Nasional (BGN) akan mengelola MBG sendiri (school kitchen). Sistem tersebut saat ini masih menunggu Peraturan Presiden.
"Ini masih dikaji kemungkinan akan ada School Kitchen", katanya saat ditanya wartawan usai mengisi Seminar di UMK, Selasa (7/10).
Ditanya terkait jumlah kasus keracunan MBG, ia mengatakan untuk data secara pasti kasus keracunan ada pada BGN karena merupakan wewenang dari BGN. Sedangkan pihak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam hal ini punya dua posisi yakni sebagai penerima manfaat MBG yang secara bertahap targetnya ada sebanyak 55 juta murid di seluruh Indonesia yang akan menerima, dan posisi kedua yakni sebagai Mitra MBG di sekolah-sekolah.
"Ada kemungkinan sistem pengelolaan MBG tidak melalui dapur seperti sekarang ini atau SPPG, tetapi ada sekolah-sekolah yang sudah siap dan memenuhi penilaian dari BGN akan mengelola MBG sendiri atau school kitchen", terangnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Selasa (7/10).
Mendikdasmen juga menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam terkait banyaknya kasus keracunan MBG, pihaknya juga sudah rapat lintas Kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan program MBG, sehingga aman dan dapat terlaksana sesuai dengan harapan Presiden.
"Saat Ini kami juga sedang menunggu Peraturan Presiden perubahan sistem pengelolaan MBG", imbuhnya.