Bawaslu Kabupaten Kediri gelar diskusi literasi demokrasi wujudkan pemilu berintgritas
Bawaslu Kabupaten Kediri menggelar kegiatan diskusi penguatan kelembagaan bertema “ Literasi Demokrasi untuk Mewujudkan Pemilu Berintgritas”. Kegiatan dihadiri perwakilan intansi terkait serta sejumlah elemen tokoh masyarakat.
Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.
Bawaslu Kabupaten Kediri menggelar kegiatan diskusi penguatan kelembagaan bertema “ Literasi Demokrasi untuk Mewujudkan Pemilu Berintgritas”. Kegiatan dihadiri perwakilan intansi terkait serta sejumlah elemen tokoh masyarakat.
Ketua Bawaslu Kabupaten Kediri M.Saifudin zuhri dalam keteranganya mengatakan acara ini diadakan bermaksud untuk memberikan sosialisasi sekaligus edukasi kepada masyarakat bagamana memahami tentang subtansi demokrasi, penguatan demokrasi serta peran dan tugas Bawaslu dalam masa sebelum atau masa tahapan pemilu.
“Memahami system demokrasi itu seperti apa, subtansi demokrasi seperti apa sampai dengan implementasi hingga proses penyelengaraan pemilu sampai tahun 2029” terangnya Rabu 24 September 2025 di temui saat berlangsungnya acara diskusi yang diadakan di salah satu hotel di Kediri.
Lebih lanjut Saifudin Zuhri juga menjawab pertanyaan salah satu peserta diskusi terkait usulan adanya lembaga pengadilan pemilu. Menurutnya pertanyaan tersebut merupakan sesuatu hal yang wajar mengingat sekarang sedang berlangsung tahapan proses menuju pembaharuan undang undang pemilu.
"Masih dalam proses legislacy yang masih digodok. Ini tadi ada masukan dari masyarakat, kita (Bawaslu Kabupaten) Kediri ikut saja, menyerahkan sepenuhnya Keputusan dari Pemerintah dan DPR,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Rabu (24/9).
Ia menilai keberadaan Bawaslu masih diperlukan oleh masyarakat sebagai Lembaga pengawas pemilu. Dalam hal ini Bawaslu memiliki tugas dan peranan untuk memberikan pengawasan selama tahapan pemilu berlangsung.
"Jadi memang bagian dari tugas Bawaslu selama masa tahapan, selain pengawasan secara langsung juga kita mengawasi bagaimana kampanye di media social, berita hoax dan sebagainya. Itu bagian dari kita fokus memberikan pengawasan. Kemarin dalam pengawasan Pilkada juga banyak menerima laporan dari berita berita yang ada di media social,” paparnya.
Dalam acara diskusi, Bawaslu turut mengundang beberapa pembicara atau nara sumber diantaranya dosen dari Universitas 17 Agustus (UNTAG) Surabaya Sistiyoaji ,Agus Edi dan Dr Taufik Alamin dari UIN Universitas Syekh Wasil Kediri