Kasus ibu hamil meninggal dunia, Wakil Ketua III DPRK Jayapura minta Direktur RS Yowari dicopot

Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayapura, Nelson Ondy, meminta Direktur Rumah Sakit Yowari dicopot terkait kasus penanganan pasien ibu hamil meninggal dunia pada 16 November 2025.

Update: 2025-11-28 10:10 GMT

Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayapura, Nelson Ondy, meminta Direktur Rumah Sakit Yowari dicopot terkait kasus penanganan pasien ibu hamil meninggal dunia pada 16 November 2025.

“Saya mendesak Pemerintah Kabupaten Jayapura mencopot Direktur RSUD Yowari dari jabatanya. Selain itu, saya menilai selama lebih dari enam bulan menjabat, tidak terlihat adanya perubahan signifikan dalam kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat di rumah sakit,” tegas Nelson Ondi kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).

Nelson menjelaskan, desakan pencopotan direktu ini bukan tanpa alasan. Kasus meninggalnya Irene Sokoy beberapa waktu lalu dianggap sebagai bukti nyata buruknya pelayanan, kinerja dan tata kelola pelayanan di RS Yowari.

“Direktur baru sudah lebih dari enam bulan menjabat, namun tidak ada perubahan dalam pelayanan kesehatan. Kasus almarhum Irene Sokoy membuka secara terang-terangan bobroknya pelayanan di RSUD Yowari. Jadi kami minta Direktur harus segera diganti,” tuturnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Jumat (28/11). 

Lanjut Nelson, pihak rumah sakit tidak mampu menunjukkan perbaikan pelayanan pada masyarakat, kedisiplinan tenaga kesehatan, hingga sistem penanganan pasien yang dinilai masih jauh dari standar yang seharusnya.

Menurut dia, pemerintah daerah harus segera mengambil langkah tegas demi mengembalikan kepercayaan publik dan memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan layak. “Kita butuh pemimpin rumah sakit yang mampu bekerja, bukan hanya menempati jabatan. RS Yowari harus dibenahi total,”jelas Nelson.

Dikatannya, manajemen RSUD Yowari menjadi sorotan publik sekarang ini, dan telah jadi perhatian setelah muncul berbagai laporan terkait buruknya pelayanan, termasuk dari hasil audit Kementerian Kesehatan.

Sebelumnya empat rumah sakit di Jayapura tidak memberikan pelayanan bagi pasien almarhum Irene Sokoy hingga meninggal dunia bersama bayinya.

Tags:    

Similar News