Komisi V DPR RI lakukan kunjungan kerja spesifik di Borobudur

Komisi V DPR RI bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) melakukan kunjungan kerja spesifik di Borobudur, Kabupaten Magelang. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Bupati Magelang Grengseng Pamuji beserta jajarannya dan Ketua DPRD Kabupaten Magelang Sakir di Balkondes Wanurejo, Kamis (25/9/2025).

Update: 2025-09-25 16:50 GMT

Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.

Komisi V DPR RI bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) melakukan kunjungan kerja spesifik di Borobudur, Kabupaten Magelang. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Bupati Magelang Grengseng Pamuji beserta jajarannya dan Ketua DPRD Kabupaten Magelang Sakir di Balkondes Wanurejo, Kamis (25/9/2025).

Bupati Magelang Grengseng Pamuji dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang yang hangat dan penuh rasa hormat kepada seluruh rombongan Komisi V DPR RI yang hadir di kawasan Borobudur, sehingga menjadi penyemangat dalam upaya membangun pariwisata berbasis desa yang inklusif dan berkelanjutan.

Ia mengatakan Desa Wanurejo merupakan salah satu desa wisata unggulan di kawasan Borobudur yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat dan budaya lokal. Desa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan warisan budaya, tetapi juga menjadi simbol semangat gotong royong dan inovasi masyarakat.

"Namun demikian, kami masih sangat berharap dukungan dan support dari Komisi V DPR RI untuk Kabupaten Magelang, utamanya untuk desa," kata Grengseng Pamuji.

Menurutnya, pembangunan desa harus searah dengan pembangunan nasional. Oleh karena itu Grengseng Pamuji mendorong desa-desa di Kabupaten Magelang, utamanya keberadaan desa wisata bisa menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi yang endingnya adalah kesejahteraan masyarakat sekaligus untuk mengurangi angka kemiskinan.

Dalam hal ini keberadaan desa wisata di Kabupaten Magelang terus didorong dan berbasis potensi lokal agar masyarakat memiliki ukuran sendiri terkait dengan kelestarian alam, lingkungan dan sumber daya yang ada.

Lebih lanjut, Grengseng menyampaikan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan di Borobudur dan sekitarnya, akan diselenggarakan kegiatan Borobudur Moon dengan sajian sendratari lokal Kabupaten Magelang yang akan berkolaborasi kesenian dari Bali.

Ia juga melaporkan, saat ini Kabupaten Magelang telah memiliki 46 desa wisata aktif dari 372 desa yang ada di Kabupaten Magelang. Sementara rintisan desa wisata yang lain juga sudah banyak. Keberadaan desa wisata ini terus didorong dalam rangka penguatan Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) Borobudur.

"Inilah komitmen kami untuk terus mendorong pariwisata melalui desa wisata dengan pengelolaan berbasis lokal," ungkap Grengseng seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Kamis (25/9). 

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti menyampaikan kunjungan Komisi V dan Kementerian Desa di kawasan Borobudur ini untuk melihat secara langsung dan memberikan support bagaimana Kabupaten Magelang ini bisa berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan di bidang tidak hanya desa wisata namun juga perkembangan ekonomi dan lain sebagainya.

Ada beberapa masukan dari beberapa Kepala Desa di Kabupaten Magelang yaitu pengadaan terminal religi. Selain itu juga terkait dengan kesejahteraan para pendamping desa dan turunannya perekonomian di kawasan Borobudur hingga mencapai 30 persen.

Menanggapi hal tersebut, Novita Wijayanti dan rekan-rekan di Komisi V DPR RI siap menampung dan mengkaji setiap usulan dan persoalan di Kabupaten Magelang ini untuk segera ditindaklanjuti.

"Mungkin nanti kita akan tindak lanjuti kembali terkait pembatasan jumlah pengunjung atau wisatawan di Borobudur melalui regulasi. Dulu jumlah pengunjung dibatasi 1.200, sekarang sudah diatas 2.000 dan semoga besok bisa dibuka sampai di angka 10.000," ujarnya.

Sementara Anggota Komisi V DPR RI Sofwan Dedy Ardiyanto mengatakan kehadiran rombongan Komisi V DPR RI ini untuk belanja masalah, yang kemudian untuk di follow up dan ditindaklanjuti oleh stakeholder terkait sehingga permasalahan itu bisa segera diatasi.

"Sederhana, kata Pak Bupati tadi konsep pembangunan wilayah itu ciptakan potensi perputaran uang. Kalau di pariwisata, perputaran uang itu bisa terjadi kalau wisatawan datang, maka longgarkanlah regulasi supaya wisatawan bisa berbondong-bondong bisa ke sini," kata Sofwan. 

Tags:    

Similar News