Presiden Afsel kenang solidaritas rakyat Indonesia untuk rakyatnya saat melawan apartheid

Update: 2025-10-22 11:37 GMT

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pertemuan bilateral di Istana Jakarta, Rabu (20/10/2025) Foto : Tim Media

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengenang dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia yang mendukung perjuangan rakyat Afrika Selatan melawan apartheid. Ramaphosa menyebut Indonesia adalah sekutu setia perjuangan rakyat Afrika Selatan.

“Selama bertahun-tahun, rakyat Afrika Selatan menemukan sekutu setia dalam diri Indonesia yang secara konsisten mendukung perjuangan melawan apartheid. Kami akan selamanya berterima kasih atas dukungan dan solidaritas rakyat Indonesia,” ujar Ramaphosa, saat bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Menurut Ramaphosa, kehadiran Indonesia selama perjuangan anti-apartheid merupakan bagian sejarah yang tidak akan pernah terlupakan. Solidaritas itu, menurutnya bukan hanya berbentuk dukungan politik, tetapi juga keberanian moral menentang ketidakadilan global.

Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan ras yang diterapkan di Afrika Selatan sejak tahun 1948 hingga 1990-an yang menekan ras kulit hitam.

Ramaphosa mengatakan, Indonesia bukan sekedar mitra diplomatik, tetapi juga sekutu sejati yang konsisten menunjukkan solidaritas kepada rakyat Afrika Selatan pada masa-masa paling sulit.

“Kami melihat hal ini sebagai tanda yang sangat baik atas pentingnya hubungan yang Anda berikan antara Afrika Selatan dan Indonesia. Karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan hangat yang telah Anda berikan kepada kami,” katanya.

Ramaphosa dikesempatan itu juga mengucapkan selamat kepada Indonesia atas peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika yang digelar pertama kali di Bandung pada tahun 1955 silam.

Menurutnya, konferensi tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan sekaligus menginspirasi gerakan pembebasan nasional di berbagai negara Afrika.

“Konferensi Bandung tahun 1955 merupakan inspirasi besar dan sumber semangat bagi para pemimpin perjuangan pembebasan kami yang hadir saat itu,” ungkapnya.

Rama Pamungkas

Tags:    

Similar News