Kemenag siapkan 6.859 masjid untuk pemudik selama libur Nataru 2025
Kementerian Agama Republik Indonesia menyiapkan 6.859 masjid di 27 provinsi sebagai tempat istirahat gratis bagi pemudik pada momen libur panjang Nataru 2025.
Sumber foto: Hamzah Aryanto/elshinta.com.
Kementerian Agama Republik Indonesia menyiapkan 6.859 masjid di 27 provinsi sebagai tempat istirahat gratis bagi pemudik pada momen libur panjang Nataru 2025.
Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar mengatakan tempat tersebut berfungsi meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan masyarakat selama arus mudik dan balik.
"Program layanan istirahat gratis di masjid tersebut dimulai sejak 23 Desember 2025 hingga 4 Januari 2025, dengan membuka masjid selama 24 jam sebagai posko ramah pemudik," kata Nasaruddin, Selasa (23/12/2025).
Ia mengungkapkan layanan ini tidak hanya menyediakan tempat beristirahat, tetapi juga bantuan kemanusiaan bagi para pengguna jalan.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menuturkan, optimalisasi fungsi masjid sebagai ruang publik kemanusiaan menjadi bagian dari kontribusi Kementerian Agama dalam mendukung kelancaran arus mudik Nataru.
“Masjid kita buka 24 jam di sepanjang jalur perjalanan sebagai tempat istirahat pemudik. Ini bagian dari manajemen keselamatan di jalan raya. Orang yang mengantuk lalu beristirahat, diberi kopi, itu pahalanya besar karena bisa menyelamatkan nyawa,” ujar Nasaruddin Umar.
Menurutnya, keberadaan masjid sebagai posko mudik dinilai lebih efektif karena tersebar merata di berbagai wilayah Indonesia dan mudah diakses oleh pemudik.
Hal ini juga mendapat apresiasi dari Kementerian Perhubungan, yang sebelumnya mengandalkan pendirian pos sementara seperti tenda atau kemah di jalur mudik.
“Sekarang hampir semua jalan raya memiliki masjid. Ini luar biasa karena masjid menjadi tempat aman untuk berhenti, beristirahat, dan memulihkan kondisi,” katanya.
Nasaruddin menegaskan, masjid pada hakikatnya adalah rumah kemanusiaan yang terbuka untuk semua kalangan, tanpa memandang latar belakang.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi rumah besar kemanusiaan. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, masjid juga menjadi tempat pelayanan sosial, bahkan bagi nonmuslim. Karena itu, tidak ada masalah masjid digunakan untuk kepentingan kemanusiaan,” jelasnya.
Ia menambahkan, jumlah masjid yang disiapkan tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu sekitar 4.000 masjid digunakan untuk arus mudik. Tahun ini kita siapkan 6.859 masjid di seluruh Indonesia agar pelayanan kepada pemudik semakin maksimal,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Rabu (24/12).


