Lestarikan budaya, 750 orang ramaikan Indonesia Menari di Makassar

Sebanyak 750 orang dari 131 tim ikut meramaikan Indonesia Menari dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang digelar serentak di 11 kota se-Indonesia sebagai wujud pelestarian budaya dan seni tari Nusantara.

Update: 2025-10-13 07:50 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Sebanyak 750 orang dari 131 tim ikut meramaikan Indonesia Menari dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang digelar serentak di 11 kota se-Indonesia sebagai wujud pelestarian budaya dan seni tari Nusantara.

Secara nasional, kegiatan tahunan sejak 2012 ini diikuti 8.000 peserta dari Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Palembang, Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang yang secara serentak menari dengan lokus pusat perbelanjaan.

"Digelar di mal, sebagaimana kita bersuara dan merayakan Indonesia Menari di lokasi yang bisa disaksikan banyak orang dan dilokalisasi. Seperti pertunjukan reog ponorogo yang dulu pentasnya di pasar-pasar," ujar Juri Utama Indonesia Menari 2025 Eko Supriyanto di Makassar, Minggu.

Ia menyebut Indonesia Menari konsisten menjadi wadah apresiasi tari Nusantara yang dikemas dengan format modern, segar, dan inklusif. Maka dari itu, Indonesia Menari merupakan ajang kompetisi untuk berbagai kalangan, bagi yang tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, anak-anak maupun orang dewasa.

"Jadi kita menginginkan komposisi koreografi tarian ini memberikan pemahaman bahwa ruang pelakunya ini juga tidak dibatasi, bukan hanya penari saja, bisa juga anak-anak, ibu-ibu, hingga bapak-bapak," ujarnya.

Para peserta Indonesia Menari 2025 datang dari beragam latar belakang, mulai dari generasi milenial, sanggar tari, komunitas pecinta tari, hingga perwakilan sekolah dan universitas di seluruh Indonesia.

Tahun ini, Indonesia Menari hadir dalam bentuk tarian kelompok yang terdiri dari minimal lima orang dan maksimal tujuh orang yang bisa diikuti oleh siapa pun tanpa batasan usia dan latar belakang.

Seluruh peserta diwajibkan menggunakan kostum bertema etnik modern dan membawakan koreografi yang telah dicipta khusus oleh Bathara Saverigadi Dewandoro, seorang penari, koreografer, dan sutradara drama wayang.

Dalam karyanya, Bathara menonjolkan detail gerakan tangan khas dari berbagai daerah di Indonesia diiringi medley delapan lagu daerah yaitu Sinanggar Tulo, Sumatera Utara, Kicir-Kicir DKI Jakarta, Cing Cangkeling Jawa Barat, Anging Mamiri Sulawesi Selatan, Rek Ayo Rek Jawa Timur, Indung-Indung Kalimantan Timur; Si Patokaan Sulawesi Utara, dan Rasa Sayange, Maluku, menciptakan harmoni unik antara tradisi dan musik kontemporer.

Program Manager Indonesia Kaya Billy Gamaliel mengatakan ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga perayaan yang menghidupkan kembali kekayaan seni pertunjukan Indonesia melalui pendekatan yang modern dan interaktif.

"Mereka bersama-sama menampilkan kemampuan menari terbaik mereka dengan hadiah uang tunai dan pembinaan oleh sanggar tari profesional persembahan Indonesia Kaya," ujarnya.

Memasuki penyelenggaraan ke-10, Indonesia Menari tahun ini semakin istimewa karena sekaligus menjadi bagian dari perayaan 12 tahun Galeri Indonesia Kaya.

Tags:    

Similar News