PSSI fokus cari Pelatih Timnas yang sesuai karakter pemain Indonesia

Update: 2025-10-25 10:36 GMT

Penampilan Timnas Indonesia di putaran Piala Dunia 2026

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, menegaskan bahwa proses pencarian pelatih baru Tim Nasional Indonesia akan dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa. PSSI ingin memastikan sosok pelatih yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakter pemain serta budaya sepak bola Indonesia.

“Untuk pemilihan pelatih kali ini, kami akan betul-betul jeli dan tidak terburu-buru. Kami tidak ingin hasilnya tidak maksimal dan justru membuat kita semua lelah,” ungkap Sumardji dalam Elshinta News and Talk edisi pagi, Sabtu (25/10/2025).

Kepada News Anchor Asrofi, Sumardji menjelaskan langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah disusun BTN dan PSSI. Dalam jangka pendek, Timnas fokus pada laga-laga FIFA Match Day, kemudian menghadapi Piala Asia 2027, dengan target utama lolos ke Piala Dunia 2030.

Sumardji menyebut pihaknya bersama Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, telah mengerucutkan daftar kandidat pelatih dari lebih lima nama, dan menjadi sekitar tiga calon utama. “Yang kami prioritaskan adalah pelatih yang sudah pernah membawa negaranya lolos ke Piala Dunia. Karena melatih tim nasional berbeda dengan klub, tekanannya juga berbeda,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa komunikasi awal dengan para calon sudah dilakukan. Dan seluruh kandidat merupakan pelatih aktif yang tengah menangani tim nasional di negaranya masing-masing. “Kami ingin pelatih yang bisa memahami karakter pemain lokal dan diaspora Indonesia. Semua data dan informasi tentang tim akan kami sampaikan secara utuh agar pelatih baru bisa cepat beradaptasi,” tambahnya.

Menanggapi dorongan publik agar Shin Tae-yong (STY) kembali menangani skuad Garuda, Sumardji enggan memberikan komentar lebih jauh. “Saya tidak akan menanggapi soal itu. Fokus kami sekarang adalah mencari pelatih yang paling tepat sesuai karakter tim dan target jangka panjang,” tegasnya.

Sumardji juga menyinggung keputusan pemutusan kontrak dengan pelatih sebelumnya, Patrick Kluivert. Menurutnya itu merupakan langkah terbaik bagi semua pihak setelah hasil yang mengecewakan di sejumlah laga putaran keempat Piala Dunia 2026 zona Asia. “Hasil itu tidak menggembirakan dan banyak tuntutan publik. Maka mengakhiri kerja sama adalah keputusan terbaik,” katanya.

Terkait anggaran, Sumardji memastikan tidak ada kendala berarti. Ia menyebut Pemerintah, termasuk Presiden, memberi dukungan penuh pada program pembinaan sepak bola nasional. “Untuk kepentingan bangsa, tidak ada pembahasan soal bujet. Yang penting kualitas dan kompetensi pelatihnya sesuai dengan karakter kita,” jelasnya.

Soal pelatih utama, Sumardji mengungkapkan, ada juga beberapa nama yang masuk dan menawarkan kepada PSSI, tapi nama-nama tersebut tidak masuk dalam kriteria PSSI.

Ketika disinggung soal kesanggupan PSSI mengontrak pelatih yang bagus, Sumardji kembali menegaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan soal dana. "Dana atau bayaran bukan menjadi masalah. Itu ada dan sudah dianggarkan. Tapi kami belum menemukan sosok yang masuk dalam kriteria," tegas Sumardji.

Ia mengungkapkan setiap kontrak pelatih nantinya akan mencantumkan target yang realistis, mulai dari hasil di Piala Asia 2027 hingga tahap kualifikasi Piala Dunia 2030.

Sumardji juga menyatakan kebanggaan pada semangat para pemain Timnas yang terus menunjukkan dedikasi tinggi demi bangsa. “Anak-anak punya jiwa dan rasa untuk bangsa. Itu yang membuat saya bangga. Kami juga ingin pelatih baru nanti punya rasa yang sama. Bukan hanya profesional, tapi punya rasa untuk Indonesia,” katanya.

Penulis: Dedy Ramadhany/Ter


Similar News