Timnas Atletik menuju SEA Games 2025, PB PASI pastikan kesiapan atlet optimal
Ketua Umum PB PASI, Tigor Tanjung, memastikan persiapan Tim Nasional Atletik Indonesia menuju SEA Games 2025 di Thailand berada dalam kondisi yang solid. Hal ini disampaikan dalam wawancara spesial di Radio Elshinta, Jumat (21/11/2025), dalam program menuju SEA Games 2025 yang dipandu Dwi Iswanto.
Tigor menjelaskan bahwa rangkaian persiapan berjalan sesuai rencana, mulai dari durasi latihan, prioritas program pembinaan, hingga try out dan training camp di berbagai lokasi. “Persiapan boleh saya katakan cukup. Mulai dari masa berlatih, prioritas latihan, try out, dan training camp semua berjalan,” ujarnya.
Dalam ajang dua tahunan tersebut, kontingen atletik Indonesia akan menurunkan 30 atlet, 15 putra dan 15 putri. Mereka akan berlaga di 27 nomor, yakni 15 nomor untuk putra dan 12 untuk putri.
Beberapa nomor unggulan menjadi fokus pembinaan, termasuk sprint, jarak menengah, jarak jauh, maraton, estafet, hingga nomor lompat.
Training Camp di Jepang dan Kenya untuk Tingkatkan Performa
Demi memaksimalkan performa, PASI mengirim dua kelompok atlet menjalani pemusatan latihan luar negeri. Kelompok sprint berlatih di Miyazaki, Jepang, sementara kelompok jarak jauh dan maraton berlatih di Eldoret, Kenya yang dikenal sebagai pusat lahirnya para pelari jarak jauh dunia.
Dua pelari maraton Indonesia, Robi Syianturi dan Odekta Naibaho, menjalani latihan intensif di Kenya. “Ini pengalaman baru bagi atlet kita. Mereka bisa merasakan langsung berlatih bersama pelari-pelari Kenya. Fasilitas dan atmosfer latihan sangat mendukung,” ujar Tigor.
Robi saat ini menjadi salah satu atlet terbaik di Asia Tenggara dan baru saja memecahkan rekor nasional half marathon. Ia diproyeksikan turun di tiga nomor sekaligus: 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton.
Kedua atlet tersebut dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada akhir November untuk adaptasi sebelum bertolak ke Bangkok. Untuk kelompok sprint, atlet-atlet Indonesia juga akan menjalani try out terakhir dalam sebuah kompetisi di Tokyo pada 23 November, sebelum kembali ke Jakarta.
Selain luar negeri, pelatnas juga berlangsung di Pangalengan, Jawa Barat, untuk nomor jarak jauh lainnya, jalan cepat, serta lompat jangkit dan lompat galah.
Tigor memastikan seluruh kelompok latihan masih menjalani program secara intensif menjelang keberangkatan.
Regenerasi Atlet Berjalan Baik, Prestasi Usia Muda Meningkat
PASI menilai regenerasi atlet atletik Indonesia berada dalam jalur yang menjanjikan. Dalam Kejuaraan Asia Tenggara U18 dan U20 di Medan, Indonesia keluar sebagai juara umum dengan perolehan 14 emas, 15 perak, dan 16 perunggu.
“Ini menunjukkan pentingnya kompetisi usia muda yang digelar secara reguler. Dari sanalah kita mendapatkan calon-calon atlet senior masa depan,” kata Tigor.
Menanggapi maraknya event lari jalanan (road race) di berbagai kota, Tigor menyebut fenomena itu positif untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga lari. Namun road race bukanlah jalur utama dalam mencari bibit atlet.
“Tidak langsung menghasilkan bibit, karena road race punya batasan usia dan karakter lombanya berbeda. Tapi sangat efektif untuk sosialisasi atletik dan menumbuhkan minat masyarakat,” jelasnya.
Dengan kombinasi latihan intensif, program try out, serta regenerasi atlet yang kuat, PB PASI optimistis dapat meningkatkan capaian medali pada SEA Games 2025, melanjutkan tren positif sejak edisi sebelumnya di Kamboja. “Saat perlombaan nanti yang penting kondisi atlet berada di puncaknya,” tutup Tigor.
Penulis: Dwi Iswanto/Ter