Kisah perjuangan Natthania asal Bali dan Jisrel asal Manado ikut audisi umum PB Djarum di Kudus

Perjuangan tak kenal lelah diperlihatkan oleh para peserta Audisi Umum PB Djarum tahun 2025. Salah satunya yakni peserta KU 12 Putri, Natthania Alaika Djamal dari Bali.

Update: 2025-09-10 16:20 GMT

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Perjuangan tak kenal lelah diperlihatkan oleh para peserta Audisi Umum PB Djarum tahun 2025. Salah satunya yakni peserta  KU 12 Putri, Natthania Alaika Djamal dari Bali. Dalam Audisi Umum tahun lalu, ia berhasil meraih Super Tiket dan melaju ke Tahap Karantina. Sayang, ia gagal bergabung dengan PB Djarum lantaran kurang optimal saat menjalani latihan di asrama PB Djarum. Tahun ini, ia bertekad untuk bisa menjadi keluarga besar klub bulutangkis yang bermarkas di Kudus tersebut.

"Tekad saya menjadi atlet bulutangkis semakin bulat usai berhasil melangkah hingga tahap karantina Audisi Umum PB Djarum 2024. Namun, saat itu karena kondisi badan kurang fit membuat saya tidak bisa terus tampil maksimal. Tahun ini, saya lebih percaya diri bisa mewujudkan mimpi menjadi atlet PB Djarum, karena sudah melakukan persiapan lebih matang dan menjaga kondisi kesehatan,” ucap Attha sapaan akrabnya.

Menariknya, Attha,  atlet asal PB Anugerah Denpasar tersebut, berjuang dengan hasil keringat sendiri guna kembali menginjakkan kaki ke Kudus. Selain persiapan teknik dan mental, Attha mengumpulkan ‘modal’ dari hasil ia menjuarai berbagai turnamen di tahun 2024. Diantaranya adalah Juara 1 Kejurprov Bulutangkis Bali, Juara 2 Walikota Cup Denpasar, Juara 1 Anugerah LMATS Open 2024. 

“Kegagalan tahun lalu membuat saya semakin giat berlatih dari hari Senin sampai Sabtu, tiga jam setiap harinya bersama PB Anugerah, ditambah latihan fisik sendiri. Saya juga mengikuti banyak turnamen untuk terus mengukur kemampuan. Selain itu hadiah yang saya dapat selama mengikuti turnamen selalu saya tabung supaya bisa kembali ke Kudus tahun ini dan mewujudkan mimpi menjadi atlet PB Djarum,” ujar Attha yang menyukai bulutangkis dari 2022. 

Cerita yang sama juga datang dari peserta asal Manado Sulawesi Utara, ialah Jisrel Elfiano Lumoindong yang tergabung di U-11 Putra. Ia pertama kali mengikuti Audisi Umum PB Djarum pada 2022 ketika masih berusia 7 tahun. Saat itu, ia mampu melaju sampai tahap turnamen hari pertama. Keberhasilan itu membuatnya semakin tertantang untuk kembali berjuang pada Audisi Umum PB Djarum 2023 dan 2025.

Kesuksesan sang kakak, Aurellia Florenza Lumoindong yang sudah lebih dulu bergabung dengan PB Djarum dari tahun 2023 semakin menginspirasi Jisrel.


“Di tahun 2024, saya memang sengaja tidak ikut Audisi Umum PB Djarum karena ingin fokus latihan untuk meningkatkan kemampuan. Tahun ini saya kembali berjuang di Kudus dan optimis melangkah lebih jauh dari sebelumnya serta meraih Super Tiket. Saya ingin mengikuti jejak kakak yang sudah berhasil menjadi atlet PB Djarum dengan banyak prestasi," ujar peserta yang masih berusia 10 tahun ini seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (10/9). 

Menurut pemegang titel Juara Dunia Tunggal Putra tahun 2001 , Hendrawan, yang kini resmi bergabung sebagai Technical Advisor Men's & Women's Singles PB Djarum mengatakan bahwa Audisi Umum sangat penting untuk menjaga regenerasi atlet masa depan. Menurutnya tiga kelompok usia yang disasar pada audisi yakni U-11, KU 11, dan KU 12 dirasa tepat untuk dibina sejak dini.

“Saya melihat secara general talenta-talenta yang ada di Audisi Umum PB Djarum 2025 hampir merata. Perlu ditekankan bahwa bakat-bakat yang terpilih bukan berarti nantinya pasti akan menjadi juara. Kami tentu berusaha memberikan yang terbaik agar talenta mereka terus berkembang, tapi tentu banyak faktor yang mempengaruhi mereka dapat sukses atau tidaknya di masa depan,” kata Hendrawan.

Sementara mengenai kriteria yang ditetapkan oleh Hendrawan, menurutnya teknik dasar serta daya juang menjadi acuan utama, untuk nantinya ‘dipoles’ ketika sudah resmi bergabung ke klub PB Djarum. “Di Audisi Umum ini, kriteria yang kami cari tentunya sudah memiliki kemampuan dasar cukup lengkap secara teknik dasar bermain, footwork, dan semangat juang. Kemudian, di tahap karantina kami bisa melihat lebih jelas lagi kesehatan fisik, karakter, dan mental pemain apakah sudah siap untuk ditempa menjadi seorang atlet,” ucapnya menambahkan.

Sementara itu, rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2025 yang dihelat di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah mulai memasuki tahap turnamen pada Rabu (10/9). Dari 1.729 peserta yang mengikuti proses seleksi, tersisa 383 atlet belia yang berjuang mengerahkan seluruh kemampuan terbaik guna bisa melaju ke babak berikutnya.

Tags:    

Similar News