Pemprov DKI Jakarta gelar perayaan kebangsaan “Satoe Indonesia”, kolaborasi musik dan semangat Cinta Tanah Air di TIM
Suasana kebangsaan mengalun di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu (8/11/2025)
Elshinta/ AWM
Suasana kebangsaan mengalun di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu (8/11/2025), saat pagelaran orkestra bertajuk Perayaan Kebangsaan “Satoe Indonesia” menampilkan harmoni dari 54 musisi, 28 anggota paduan suara, lima penyanyi solo, dan satu grup band.
Hadiri pagelaran Orkestra, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim menegaskan bahwa kesenian dan kebudayaan merupakan bagian penting dari pembangunan Jakarta sebagai kota global. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pagelaran orkestra bertajuk “Satoe Indonesia, Perayaan Kebangsaan Indonesia” Mewakili Gubernur Jakarta Pramono Anung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu (8/11/2025).
Menurut Ali, sejak awal berdirinya, Jakarta telah menjadi titik temu berbagai kebudayaan dunia—mulai dari Cina, India, Arab, hingga Eropa—yang membentuk identitas kota sebagai ruang pertemuan sejarah, kebudayaan, dan kreativitas.
“Sebagai ibu kota, Jakarta memiliki identitas sebagai kota global yang memadukan kekayaan sejarah, kebudayaan, dan kreativitas. Hari ini, kita menyaksikan bagaimana kebudayaan, khususnya seni musik orkestra, terus tumbuh dan menjadi denyut nadi kehidupan kota ini,” ujar Ali.
Melalui konser “Satoe Indonesia, Perayaan Kebangsaan Indonesia”, Ali mengajak masyarakat untuk tidak hanya menikmati seni dan musik, tetapi juga merenungkan kembali perjalanan panjang perjuangan bangsa—dari Sumpah Pemuda 1928 hingga keberanian pemuda Surabaya pada 10 November 1945.
“Konser ini menjadi ruang perjumpaan seni yang inklusif bagi seluruh elemen masyarakat—pelajar, pecinta musik, hingga keluarga—untuk bersama-sama menyalakan semangat kebangsaan dan rasa cinta terhadap Indonesia,” Kata Ali.
Adapun, pagelaran ini merupakan kolaborasi Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO) dengan Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, menegaskan bahwa kegiatan ini menunjukkan pentingnya dukungan pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas kebudayaan, dalam mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis seni di masyarakat.
“Jakarta Philharmonic Orchestra pada tahun ini menjadi bagian dari kegiatan Geber (Gerak Bersama) Budaya Jakarta, sebuah upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni budaya, baik tradisional maupun modern. Seni dan budaya tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga penggerak aktivitas masyarakat,” ujar Miftahulloh Tamary saat Full Dress Rehearsal di TIM.
Dalam pertunjukan berdurasi dua jam di bawah arahan conductor Aminoto Kosin, penonton diajak menikmati karya-karya legendaris dari WR Supratman, Mochtar Embut, Ibu Soed, Ismail Marzuki, Alfred Simanjuntak, Titiek Puspa, Koes Plus, Guruh Soekarno Putra, Syaiful Bahri, Bing Slamet, hingga Gombloh. Lagu-lagu tersebut dibawakan oleh deretan penyanyi ternama seperti Aimee Saras, Endah Laras, Gabriel Harvianto, Galabby Thahira, Lea Simanjuntak, dan grup band /Rif.
Aminoto Kosin menyebut, tampil dalam pagelaran ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab bagi JPO yang membawa nama Jakarta.
“Kami ingin menjadikan lagu-lagu Jakarta atau Betawi sebagai aransemen pembuka di setiap pagelaran. Visi kami adalah menjadikan lagu-lagu Jakarta mendunia dan dimainkan oleh orkestra dunia, serta menjadikan Jakarta salah satu panggung orkestra dunia,” ungkap Aminoto.
Melalui Perayaan Kebangsaan “Satoe Indonesia”, orkestra ini tidak hanya mempersembahkan harmoni musik, tetapi juga menguatkan pesan tentang pentingnya semangat persatuan dan kebanggaan terhadap kebudayaan bangsa.
(Awaluddin Marifatullah)