Film Tak Kenal Maka Ta'aruf, sebuah keberanian Toma Margens menampilkan tema berbeda
Jakarta - Tampil dengan narasi berbeda, penuh pesan moral serta menampilkan profesional, film Tak Kenal Maka Taaruf, akan menghias perfilman Tanah Air.
Film Tak Kenal Maka Taaruf yang akan tayang 13 November 2025 produksi Yahywa Titi Mangsa ini, menjadi debut penyutradaraan Toma Margens, putra actor Toro Margens.(foto: ist)
Jakarta - Tampil dengan narasi berbeda, penuh pesan moral serta menampilkan profesional, film Tak Kenal Maka Taaruf, akan menghias perfilman Tanah Air.
Pesan moral film yang berani berbeda dari film kebanyakan ini, mempersembahkan sebuah nafas religius, harapan generasi gen Z yang dapat menakodai negara di masa depan.
Film Tak Kenal Maka Taaruf yang akan tayang 13 November 2025 produksi Yahywa Titi Mangsa ini, menjadi debut penyutradaraan Toma Margens, putra actor Toro Margens.
“Akhirnya film ini tayang. Kami persembahkan film ini untuk remaja yang akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Kami beranikan diri mengangkat tema yang berbeda lewat film ini dengan memadukan kondisi sosial di Masyarakat dan kondisi ideal yang masih jarang diterapkan,” paparnya.
Fadi Alaydrus, Sadkia Chadwik, dan Dinda Mahira antusias menyambut penayangan film ini. “Buat aku, film ini kekinian banget. Memberikan opsi pencarian pasangan hidup dengan proses yang baik sesuai kaidah agama Islam,” ujar Fadi Alaydrus yang berperan Faris dalam premiere Tak Kenal Maka Taaruf di Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis, 6 November.
Ujar Fadi Alaydrus lagi, dirinya sangat berhati-hati dalam memerankan karakter Faris. "Karena karakter Faris bertolak belakang dengan sifat asliku yang extrovert. Untungnya, teman-teman sangat kompak dan saling bantu membangun karakter saat syuting,” katanya.
Sadkia Chadwik yang berperan sebagai Zoya juga sama-sama antusias. Dia berharap film ini tidak Cuma menjadi hiburan tetapi juga tuntunan buat anak muda. “Pas nonton film rasanya kayak mengingat pesan papa untuk menjaga diri dari pergaulan bebas. Tapi tetap menarik bikin baper dan ketawa-ketawa sendiri,” katanya.
Executive Produser, Dedy Suherman mengamini hal tersebut. “Memang waktu mempersiapkan film ini bersama empat produser lain yaitu pak Wahyudi, Mohamad Salim, dan Erick Wahyudyono pemikirannya sama. Kami bapak-bapak yang gelisah dengan pergaulan anak muda sekarang. Makanya ngasih tuntunan lewat film supaya nggak terkesan menggurui,” terangnya.
Film ini mengisahkan tentang Zoya (Saskia Chadwick), mahasiswi kedokteran yang memegang teguh kaidah-kaidah agama. Zoya Memiliki prinsip kuat tentang konsep pernikahan tanpa pacaran.
Zoya memiliki dua kakak yaitu Khalid (Maghara Adipura) dan Asma (Ghina Salsabiela). Keduanya mengalami kegagalan cinta yang sangat traumatis sehingga menjadi faktor Zoya mengidap Philophobia (takut jatuh cinta).
Zoya bertemu dengan Faris (Fadi Alaydrus), mahasiswa teknologi kelautan, ganteng, tinggi dan seorang vokalis. Zoya benci pada pandangan pertama kepada Faris. Gadis itu merasa sangat terganggu dengan suara bising motor Faris setiap kali pergi sholat ke masjid kampus.
Sementara Cleopatra (Dinda Mahira), mahasiswi metropolis, cantik, enerjik dan agresif. Fans berat Faris. Jatuh cinta dan mengejar Faris mati-matian. Di tengah kegalauan akan perasaan cintanya, Zoya harus menghadapi kenyataan pahit ayahnya yang berpulang.
“Pas nulis scenario saya bayangin membuat cerita ini untuk remaja yang mulai mapan dan mencari hubungan serius. Tapi kan nggak semua orang bisa bersabar dengan proses pengenalan yang memakan wantu lama. Jadi sebenarnya taaruf itu ideal sekali untuk diterapkan,” ujar penulis Mim Yudiarto.
Sadkia Chadwik mengaku terkesima dengan tokoh Zoya yang dimainkannya. “Zoya ini orangnya takut jatuh cinta, tapi cinta juga yang menyembuhkannya. Kisah ini membuat film Tak Kenal Maka Taaruf terasa menyentuh,” tutupnya. (Dd)