Pemerintah dukung ekosistem musik lewat Manajemen Talenta Nasional
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan Ahmad Mahendra mengatakan, pihaknya mendukung pengembangan ekosistem musik melalui program nasional Manajemen Talenta Nasional (MTN).
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan Ahmad Mahendra mengatakan, pihaknya mendukung pengembangan ekosistem musik melalui program nasional Manajemen Talenta Nasional (MTN).
"Program MTN di bidang film, sastra, musik, seni pertunjukan, dan seni rupa dapat menjadi salah satu indikator untuk meningkatkan talenta tanah air yang berkualitas," kata Mahendra dalam Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 di Jakarta, Kamis.
Lewat payung besar menyiapkan talenta dan karya musik yang mendunia, dia menegaskan pentingnya memetakan indikator yang jelas dalam ekosistem musik.
Urgensi ini dipelajari dari ekosistem film tanah air yang makin terbentuk lewat indikator yang jelas, sehingga negara dapat hadir dengan penuh.
“Tanda-tanda pemajuan kebudayaan terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama pada jumlah produksi, penonton, kehadiran di festival internasional, dan makin banyak film tanah air yang menang di ajang festival perfilman tingkat internasional, contohnya Pangku,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mahendra menuturkan langkah nyata Kementerian Kebudayaan untuk hadir dalam mendorong pengembangan ekosistem musik. Di samping itu, Kementerian Kebudayaan juga terus menggalakkan berbagai giat ekspresi musik yang tersebar di Nusantara.
“Kementerian Kebudayaan terus perkuat ekosistem musik. Banyak program yang digawangi seperti halnya Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI), AMI, Panggung Maestro, LOKOVASIA, Keroncong Svaranusa, dan yang sedang kita lakukan saat ini yakni Konferensi Musik Indonesia,” tuturnya.
Melanjutkan semangat dari panggung lokal ke dunia global, dari ruang digital, Managing Director YouTube Music Asia Pasifik, Paul Smith menyoroti keterhubungan erat antara musik dan Indonesia yang tidak dapat dipisahkan, sekaligus potensi besar musisi Indonesia di kancah global.
“Jika kita berbicara tentang musik, kita harus berbicara tentang Indonesia dengan 135 juta populasi Indonesia aktif ada di platform kami (YouTube),” katanya.
Smith memaparkan pihaknya juga berkomitmen untuk terus mendorong ekosistem musik, memberikan praktik terbaik untuk memberdayakan industri musik secara keseluruhan, dan optimalisasi monetisasi.
Lewat YouTube Music, pihaknya siap menjembatani musik Indonesia dengan berbagai giat musik termasuk mensponsori penyelenggaraan Anugerah Musik Indonesia (AMI) tahun ini.
Managing Director Spotify untuk Asia Tenggara Gustav Bac menyampaikan peluang meraih audiens yang lebih luas bahkan hingga global melalui Spotify.
“Platform digital untuk streaming lagu ini berpotensi untuk membuka peluang bagi para musisi, membentuk kesempatan yang lebih luas bagi musisi Indonesia untuk menemukan audiens baru,” jelasnya.
Platform ini juga memperhitungkan peran kecerdasan buatan dan memberikan perlindungan atas karya-karya para seniman, seperti halnya melalui pengaturan kebijakan yang lebih jelas, filter spam, dan menjaga transparansi dan integritas kreatif dengan menegaskan bahwa meskipun kecerdasan buatan digunakan sebagai alat bantu, hasil akhir dari sebuah karya tetap berada di bawah kendali para kreator.