Berpetualang menyusuri cita rasa kuliner khas Jembrana
Dari jaja bendu hingga lawar klungah, kuliner berbasis kelapa di Jembrana menawarkan pengalaman gastronomi autentik Bali Barat.
Wisatawan asal Singapura mencicipi aneka makanan khas Jembrana dan Bali di Kalapa Retreat & Spa.
Berkunjung ke Bali selalu menjadi impian banyak orang. Deburan ombak yang menenangkan serta panorama matahari terbenam yang memesona kerap menjadi alasan utama wisatawan datang ke Pulau Dewata. Namun, Bali menyimpan lebih dari sekadar pantai dan resor mewah, termasuk kekayaan kuliner lokal yang autentik.
Jika memiliki kesempatan berkunjung, cobalah menjelajahi sisi lain Bali untuk menemukan hidden gem, salah satunya dengan berburu kuliner khas daerah. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini mengajak wisatawan sesekali bergerak ke arah barat, menuju Jembrana, wilayah yang dikenal tenang dan menjunjung harmoni antara manusia dan alam.
Jembrana memiliki beragam kuliner yang hanya bisa ditemukan di daerah ini. Bahan-bahannya berasal dari alam sekitar, dengan kelapa sebagai unsur utama, mengingat melimpahnya pohon kelapa yang tumbuh di wilayah tersebut. Dari jajanan pasar hingga lauk sehari-hari, seluruh hidangan sarat nilai kearifan lokal.
Jaja Bendu, Jajanan Tradisional Favorit
Salah satu jajanan pasar khas Jembrana adalah jaja bendu, kue tradisional yang terbuat dari tepung ketan dengan isian kelapa parut dan gula merah. Bagian luarnya dibungkus daun pisang yang memberikan aroma khas. Koki Kelapa Retreat & Spa, Fathul Huda, menjelaskan bahwa warna jaja bendu dapat bervariasi, mulai dari putih, hijau, hingga ungu, tergantung bahan tambahan dalam adonan.
Saat mencicipinya dalam program Familiarization Trip (Famtrip) Hidden Bali: Serenity, Nature, and Sustainability pada 8–12 Desember, pewarta ANTARA merasakan tekstur luar yang sedikit renyah dengan bagian dalam yang lembut. Perpaduan rasa manis gula merah dan gurih kelapa terasa pas dan tidak berlebihan.
Jaja bendu semakin nikmat disantap bersama secangkir kopi atau teh hangat. Harganya pun terjangkau, sekitar Rp1.000 per buah, meski disarankan untuk segera dikonsumsi agar teksturnya tetap lembut. Kini, jaja bendu kerap hadir dalam berbagai acara adat, pernikahan, hingga kegiatan resmi di Jembrana.
Lawar Klungah, Cita Rasa Unik Kelapa Muda
Kuliner lain yang menjadi ciri khas Jembrana adalah lawar klungah, lauk berbahan dasar kelapa muda yang belum mengeras.
“Klungah itu kelapa yang masih kecil. Dibelah, lalu bagian dalam batoknya dikerok menggunakan sendok,” jelas Fathul.
Proses pembuatannya cukup panjang. Daging kelapa direbus selama dua hingga tiga jam untuk menghilangkan getah dan menghasilkan rasa pahit yang khas. Setelah itu, kelapa diperas dan diiris tipis-tipis sebelum dicampur bumbu kuning khas Jembrana.
Bumbu tersebut terdiri dari kunyit bakar, lengkuas, serai, ketumbar, kemiri, bawang merah, dan bawang putih, yang disangrai lalu dihaluskan. Lawar klungah dikenal memiliki rasa umami yang kuat, terlebih jika disantap bersama nasi bumbu Bali dan sambal matah.
Wisatawan asal Singapura, Ong Seng Tah, mengaku lawar klungah sangat cocok dipadukan dengan nasi khas Bali. Sementara rekannya, Sim Poi Sun, lebih memilih menikmatinya bersama perkedel jagung.
Promosi Kuliner Jembrana Didukung Pemerintah
Selain jaja bendu dan lawar klungah, Jembrana juga terkenal dengan sate lilit beraroma kelapa, serta jukut urap yang segar dan gurih. Meski sama-sama menggunakan kelapa, setiap hidangan menawarkan karakter rasa yang unik.
Keunikan inilah yang terus dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata. Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Kemenpar Dedi Ahmad Kurnia mengatakan Bali Barat dan Bali Utara memiliki potensi besar dalam wisata alam, kebugaran, bahari, dan gastronomi berbasis pengalaman lokal.
Melalui kegiatan famtrip, pemerintah berharap terjadi peningkatan kunjungan wisatawan sekaligus mendorong agen perjalanan untuk menyusun paket wisata inovatif yang menyoroti pesona Bali di luar kawasan selatan.
Famtrip ini juga merupakan bagian dari Program 3B (Banyuwangi–Bali Barat–Bali Utara) untuk meratakan persebaran wisatawan. Bagi wisatawan yang ingin merencanakan perjalanan, informasi lengkap dapat diakses melalui platform kecerdasan buatan Meticulous Artificial Intelligence of Indonesia (MaiA) di laman indonesia.travel.
Jadi, jangan hanya terpaku pada pie susu atau hidangan populer lainnya. Saatnya keluar dari zona nyaman dan menjelajahi cita rasa membumi khas Jembrana, sebagai bagian dari pengalaman autentik Wonderful Indonesia.


