BGN perluas manfaat MBG untuk guru sesuai arahan Presiden
Badan Gizi Nasional (BGN) akan memperluas manfaat penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk para guru sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Badan Gizi Nasional (BGN) akan memperluas manfaat penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk para guru sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Juru Bicara BGN Redy Hendra dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, menyampaikan Presiden telah memberi arahan untuk memperluas program MBG tidak hanya kepada peserta didik dan kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, dan balita, tetapi juga menyasar guru hingga tenaga pendidik.
"Nantinya penerima manfaat akan diperluas dan menyasar guru serta tenaga pendidik sesuai dengan arahan Presiden,” ujar dia.
Meski begitu, lanjut dia, perihal kapan guru akan mendapatkan MBG belum bisa dipastikan, karena masih menunggu keputusan Presiden. Ia hanya menyebutkan, faktor pertimbangan sosial adalah salah satu alasan kuat untuk mengupayakan guru dan tenaga pendidik mendapatkan MBG.
"Namun, untuk waktunya kita belum bisa pastikan kapan para guru akan menerima MBG. Faktor guru dan tenaga pendidik menjadi penerima manfaat adalah faktor pertimbangan sosial," paparnya.
Selain guru dan tenaga pendidik, ia juga menjelaskan kader posyandu nantinya akan menjadi penerima manfaat MBG. Namun, program untuk kader posyandu berbeda dengan guru, mereka akan menjadi penerima manfaat MBG berupa biaya operasional sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya.
"Kalau kader posyandu karena membantu pendistribusian MBG ke ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, sehingga mereka mendapatkan biaya operasional," tuturnya.
Redy menegaskan perluasan penerima manfaat MBG bagi guru dan relawan posyandu ini sejalan dengan peningkatan anggaran BGN pada tahun 2026 yang mencapai Rp268 triliun, angka ini tiga kali lebih besar dari anggaran tahun 2025 sebesar Rp71 triliun.