Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan Kudus capai 99,32 persen

Cakupan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah terus menunjukkan perkembangan yang positif.

Update: 2025-11-26 07:50 GMT

Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Cakupan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah terus menunjukkan perkembangan yang positif.  Data yang disampaikan hingga 1 November 2025, jumlah peserta aktif telah mencapai 99,32 persen, atau setara 874.842 jiwa. Meski demikian, masih terdapat sekitar 6.016 jiwa yang belum terdaftar serta 139.649 peserta berstatus non aktif.

Kabupaten Kudus sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan cakupan kepesertaan JKN mencapai99,01 persen per Agustus 2024, melebihi target nasional. Ini berarti hampir seluruh penduduk Kudus terjamin kesehatannya dan telah menerima penghargaan UHC.  Demikian juga Kabupaten Grobogan dan Jepara.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Heni Riswanti, menyampaikan capaian kepesertaan yang tinggi menjadi bukti meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan kesehatan. Pihaknya komitmen tidak hanya berhenti pada angka kepesertaan semata, melainkan juga pada peningkatan kualitas layanan.

Ia menjelaskan, bahwa pihak BPJS Kesehatan terus mengimplementasikan Tata Nilai INISIATIF yang mencakup Integritas, Kolaborasi, Pelayanan Prima, dan Inovatif.

“Untuk menghadirkan layanan yang berkualitas kepada peserta, BPJS Kesehatan berkomitmen melaksanakan Tata Nilai INISIATIF. Integritas berarti jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, kolaborasi berarti membangun sinergi; pelayanan prima diwujudkan dengan sikap empati dan responsif; serta inovatif dengan pola pikir terbuka,” ujarnya di Kudus, Selasa (25/11).

Dari sisi layanan fasilitas kesehatan, Heni menyebut Kudus telah didukung 140 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), terdiri dari 19 puskesmas, 27 klinik pratama, 70 dokter umum, dan 24 dokter gigi.

“Selain itu terdapat 10 rumah sakit, serta 11 fasilitas penunjang yang meliputi 2 optik, 4 laboratorium, dan 5 apotek.” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Rabu (26/11).

Untuk Kabupaten Grobogan terdapat 30 Puskesmas, 18 klinik pratama, 41 dokter umum jadi total 103 FKTP dan 10 rumah sakit. Sedangkan untuk Kabupaten Jepara ada 21 Puskesmas, 29 Klinik pratama, 31 dokter umum, 11 dokter gigi jadi total ada 92 FKTP dan 6 rumah sakit.

Lebih lanjut, BPJS Kesehatan juga memperkuat deteksi dini melalui Skrining Riwayat Kesehatan dan Skrining Kesehatan Tertentu untuk 14 jenis penyakit, mulai dari kanker serviks, payudara, paru dan usus; hipotiroid kongenital, anemia, hepatitis, PPOK; hingga diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung, dan TBC. Program ini telah berjalan sejak 14 Desember 2024.

Heni menambahkan, skrining tersebut turut mendukung kebijakan pemerintah dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). "Pelaksanaan skrining kesehatan dilakukan secara selektif untuk mendeteksi risiko penyakit sedini mungkin agar dampak lanjutannya bisa dicegah,” tegasnya. 

Tags:    

Similar News