Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
Sekretaris Jenderal DPP Advokasi Rakyat untuk Nusantara (ARUN) Bungas T Fernando Duling mengharapkan ke depannya dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Sekretaris Jenderal DPP Advokasi Rakyat untuk Nusantara (ARUN) Bungas T Fernando Duling mengharapkan ke depannya dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang.
"Dari dapur SPPG inilah makanan yang disediakan, bukan hanya bergizi tapi juga aman dan berkualitas. Selain itu, dapur SPPG ini diharapkan bisa menjadi pusat pembelajaran yang memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting," kata Bungas, dikutip di Jakarta, Rabu.
Hal dia sampaikan saat berkunjung ke dapur MBG yang dikelola Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) milik Yudi Ramadan yang merupakan Ketua Yayasan Binar Bersama Hirasma di Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam kunjungannya itu, Bungas mengaku ingin melihat secara langsung pengolahan makanan bergizi, mulai dari tahap memasak, tata kelola pengemasan, hingga pendistribusian makanan kepada penerima manfaat program MBG yang tersebar di 11 sekolah dengan total 2.184 siswa penerima manfaat.
Bungas yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Surya Jaga Pangan Nusantara itu lalu menyampaikan komitmennya untuk mendorong terbentuknya Aliansi Yayasan Nasional.
"Yayasan ini akan fokus mendukung program prioritas Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang peningkatan gizi dan ketahanan pangan nasional, dalam semangat Pasal 33 UUD NRI 1945," kata dia.
Ia pun menyoroti data yang menunjukkan bahwa Kecamatan Hamparan Perak merupakan salah satu wilayah dengan angka stunting yang cukup tinggi di Provinsi Sumatera Utara.
"Berdasarkan kondisi tersebut, harapan saya, Yayasan Binar Bersama Hirasma bisa secara konsisten berkomitmen melaksanakan program MBG di wilayah ini dengan harapan dapat memperbaiki kondisi gizi anak-anak secara bertahap dan berkelanjutan," kata dia.
Kemudian, ia menegaskan pentingnya peran kolaboratif antara pemerintah, yayasan, dan masyarakat dalam memperluas jangkauan dapur MBG, terutama di daerah pesisir seperti Desa Palu Kurau, yang membutuhkan intervensi gizi bagi anak-anak.
“Program ini bukan hanya tentang memberi makan, tetapi tentang membangun masa depan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan kuat,” kata dia.