Tidak ditemukan migrasi BPA, galon guna ulang PC aman dipakai
Masyarakat tidak perlu meragukan keamanan galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) sebagai wadah air minum.
Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com
Masyarakat tidak perlu meragukan keamanan galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) sebagai wadah air minum.
Pasalnya sejumlah penelitian perguruan tinggi serta sertifikasi dari lembaga pemerintah menunjukkan bahwa bahan tersebut aman digunakan dan memenuhi ketentuan kesehatan.
Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Islam Makassar (UIM) melakukan pengujian terhadap galon PC, termasuk yang terpapar sinar matahari.
Alhasil, tidak ditemukan adanya migrasi Bisphenol A (BPA) ke dalam air minum sebagaimana isu yang beredar.
Pakar Pangan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) dan Kepala Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Trilogi, Hermawan Seftiono, menjelaskan bahwa BPA sebagai senyawa tunggal berbeda dengan BPA yang telah berikatan membentuk polikarbonat.
Menurut dia, risiko BPA hilang setelah melebur menjadi bahan PC dan hingga kini tidak ada laporan orang jatuh sakit akibat mengonsumsi air dari galon tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menegaskan bahwa ambang batas BPA di Indonesia sesuai dengan ketentuan internasional sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat. Pernyataan serupa disampaikan Badan Standarisasi Nasional (BSN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menilai penggunaan galon guna ulang telah memenuhi aspek keamanan.
Keamanan galon PC juga dijamin melalui regulasi pemerintah, di antaranya Peraturan BPOM Nomor 20 dan 86 Tahun 2019 serta penerapan SNI 3553:2015 sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 26 Tahun 2019.
Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Halal BSN, Heru Suseno, menjelaskan bahwa industri air minum dalam kemasan harus melalui proses audit dan pengujian produk sebelum memperoleh sertifikat SNI.
Auditor mengambil sampel secara acak untuk diuji di laboratorium, dan produk hanya lulus apabila hasilnya memenuhi persyaratan.
“Jika hasilnya baik, barulah produknya mendapat sertifikat SNI. Karena itu produk air galon sudah sangat aman untuk digunakan,” katanya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Selasa (25/11).
Di tingkat internasional, galon guna ulang PC tidak dilarang oleh Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) maupun Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA).
Pembatasan penggunaan BPA oleh kedua lembaga itu hanya berlaku untuk peralatan bayi seperti botol susu dan dot, bukan pada galon PC. Pakar teknologi plastik Wiyu Wahono menyatakan bahwa isu bahaya BPA yang beredar kerap menimbulkan kebingungan di masyarakat.
“Yang dilarang adalah untuk botol bayi. Itu benar dan sudah berlaku lama,” ujarnya