KAPPI hadirkan nonton bareng Film Kopi Indonesia di SKA Coffee Fest 2025 Lampung Sinema

Dalam rangka memperkuat diplomasi budaya dan literasi kopi Indonesia, KAPPI (Indonesian Coffee Education and Development Foundation) menghadirkan program spesial Nonton Bareng Film Kopi Indonesia di ajang SKA Coffee Fest 2025 dan Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) yang berlangsung di Atrium Mall Boemi Kedaton, Bandar Lampung.

Update: 2025-10-21 16:28 GMT

Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Dalam rangka memperkuat diplomasi budaya dan literasi kopi Indonesia, KAPPI (Indonesian Coffee Education and Development Foundation) menghadirkan program spesial Nonton Bareng Film Kopi Indonesia di ajang SKA Coffee Fest 2025 dan Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) yang berlangsung di Atrium Mall Boemi Kedaton, Bandar Lampung.

Dua film dokumenter karya sutradara Budi Kurniawan yaitu Mantra of Kahwa dan House of Cula akan diputar pada Jumat, 24 Oktober 2025 dan Minggu, 26 Oktober 2025, masing-masing pukul 16.00–18.00 WIB di Main Stage SKA Coffee Fest.

Program ini menjadi bagian dari upaya KAPPI memperkenalkan kopi Indonesia bukan hanya sebagai produk tetapi sebagai bagian dari identitas, spiritualitas dan narasi kebangsaan.

“Kopi Indonesia adalah simbol persaudaraan, kebersamaan dan semangat gotong-royong. Melalui film, kami ingin membawa penonton memahami makna mendalam dibalik perjalanan kopi dari tanah, petani hingga menjadi kebanggaan bangsa,” ujar Roby Wibisono, Kepala Indonesian Coffee Education and Development Foundation (KAPPI) pada Selasa (21/10) di Jakarta.

Dua Film, Dua Perspektif Budaya Kopi Mantra of Kahwa membawa penonton menyusuri kisah kopi Sumatra dari perkebunan di dataran tinggi hingga tradisi minum kopi sebagai bentuk kebersamaan dan spiritualitas masyarakat setempat. Film ini menegaskan bahwa kopi bukan sekadar hasil bumi, melainkan warisan yang menyatukan komunitas, lintas generasi dan budaya.

Sementara House of Cula menampilkan potret dari dekat dunia kopi di Sulawesi, khususnya dari wilayah Toraja yang dikenal dengan keindahan alam, tradisi adat dan filosofi hidup yang terjalin erat dengan kopi. Melalui pendekatan sinematik yang hangat dan empatik, film ini menyoroti keterikatan manusia, tanah dan budaya dalam menjaga keberlanjutan kopi sebagai warisan leluhur.

“Film tentang kopi selalu berbicara tentang manusia. Tentang perjuangan, tentang menjaga keseimbangan antara alam dan budaya. Saya ingin penonton merasakan kopi bukan hanya lewat rasa tapi lewat cerita dan nilai yang menghidupinya,” ungkap Budi Kurniawan, sutradara Mantra of Kahwa dan House of Cula.

Bagian dari SKA Coffee Fest dan KKSI 2025

Pemutaran film ini menjadi salah satu rangkaian utama SKA Coffee Fest 2025, festival kopi berskala nasional yang diselenggarakan oleh PT Sumber Kurnia Alam, menampilkan berbagai aktivitas seperti Latte Art Competition, Manual Brew Contest, Simposium KKSI, Lorong Edukasi Polinela, Public Cupping Session, serta Lomba Kopi Tubruk untuk umum, sebuah ajang yang mengajak masyarakat berpartisipasi secara langsung dalam menyeduh dan menikmati kopi khas Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat posisi Lampung sebagai pusat pengembangan kopi nasional dengan menggabungkan edukasi, kompetisi dan promosi budaya dalam satu wadah yang inklusif dan inspiratif.

“Kopi adalah cerita yang menyatukan. Kami ingin masyarakat melihat bahwa dibalik setiap tegukan kopi, ada warisan, ada perjuangan dan ada rasa syukur,” tambah Roby Wibisono.


Tags:    

Similar News