BTNK: Sistem kuota masuk ke TNK dapat tingkatkan masa tinggal turis
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) menyatakan penerapan sistem kuota masuk Taman Nasional Komodo dapat meningkatkan masa tinggal turis saat berlibur ke destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) menyatakan penerapan sistem kuota masuk Taman Nasional Komodo dapat meningkatkan masa tinggal turis saat berlibur ke destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Sekarang sosialisasi dan observasi sudah kami lakukan, dan kami akan lakukan uji coba penerapan itu dengan melibatkan semua pihak," kata Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga di Labuan Bajo, Rabu.
Sistem kuota kunjungan harian ke Taman Nasional Komodo disesuaikan dengan hasil kajian daya dukung dan daya tampung kawasan. Kebijakan ini menetapkan kuota maksimal 1.000 pengunjung per hari untuk seluruh kawasan.
Ia menjelaskan sistem kuota masuk Taman Nasional Komodo nantinya diintegrasikan ke dalam aplikasi SiOra, sehingga wisatawan dapat memantau ketersediaan kuota masuk TNK.
Jika kuota masuk telah penuh, ujar dia, wisatawan dapat memanfaatkan waktu dengan menikmati keindahan alam dan berbagai destinasi wisata di wilayah daratan maupun perairan Labuan Bajo.
"Jika sudah penuh maka pengunjung bisa beraktivitas di luar Taman Nasional Komodo, sehingga lenght of stay di Labuan Bajo bisa lebih tinggi, bisa kunjungan ke desa-desa wisata atau daya tarik di luar TNK bisa lebih meningkat, itu konsepnya," katanya.
Pihaknya mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo sepanjang Januari-September 2025 sebanyak 339.938 orang dengan rincian wisatawan mancanegara 267.780 orang dan wisatawan nusantara 72.158 orang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat Stefanus Jemsifori mengatakan terdapat sejumlah daerah tujuan wisata (DTW) maupun tempat olahraga air atau snorkeling yang dapat dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Labuan Bajo.
Sejumlah DTW yang dikelola oleh pemerintah daerah setempat tersebut, yakni Gua Batu Cermin, Puncak Waringin, Air Terjun Cunca Wulang, Gua Rangko, Ngalor Kalo, Mberenang, serta lokasi snorkeling di wilayah perairan Labuan Bajo.
"Ada juga desa wisata di sekitar Labuan Bajo yang menyuguhkan atraksi alam dan budaya," katanya.
Ia menjelaskan Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat mencatat kunjungan wisatawan ke DTW dan lokasi olahraga air dalam periode Januari-September 2025 mencapai 57.090 orang.