Kampus Kopi di kaki Merbabu Banyuanyar, Desa Wisata berbasis UMKM
Kampus Kopi di kaki Gunung Merbabu, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel adalah salah satu dari 47 Desa Wisata di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang masih merupakan desa wisata rintisan, karena baru menerima Surat Keputusan Bupati Boyolali pada tahun 2021 lalu. Namun di tahun2025 ini Kampus Kopi Banyuanyar mampu memperoleh Apresiasi Desa BRILian dari Bank BRI.
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.
Kampus Kopi di kaki Gunung Merbabu, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel adalah salah satu dari 47 Desa Wisata di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang masih merupakan desa wisata rintisan, karena baru menerima Surat Keputusan Bupati Boyolali pada tahun 2021 lalu. Namun di tahun2025 ini Kampus Kopi Banyuanyar mampu memperoleh Apresiasi Desa BRILian dari Bank BRI.
Kegiatan Penyerahan Apresiasi Desa BRILian 2025 merupakan program BRI Peduli Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pengembangan Sarana dan Prasarana Desa yang dilaksanakan di Kampus Kopi Desa Banyuanyar, Selasa (28/10/2025).
Dikatakan Kepala Desa Banyuanyar Komarudin, Kampus Kopi adalah desa wisata berbasis UMKM, karena sarana prasarana wisata dan UMKM-nya saling menguatkan atau bisa dibilang simbiosis mutualisme.
Di Kampus Kopi Banyuanyar, terdapat tiga paket wisata, yakni paket pelajar, paket camping ground yang berlokasi di tengah kebun kopi dan disediakan tenda dome dan campervan, serta paket umum untuk mengunjungi minimal empat UMKM dengan disediakan kendaraan berupa mobil jeep tour, pick up, dan ojek wisata.
“Di setiap bulan setiap tahun ini penguatan hilirisasi UMKM-nya yang kami kuatkan, jadi hilirasi semakin kuat, kunjungan wisatawan semakin lama.” ujar Komarudin.
Sementara itu, Pimpinan BRI Cabang Boyolali, Risqi Darajat menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Kades Banyuanyar beserta seluruh warga yang telah menyelesaikan target dalam kompetisi program TJSL ini, hingga mampu masuk dalam 15 besar Desa BRILian tahun 2025.
Dijelaskan Risqi, dalam program Desa BRILian ini ada empat kombinasi aspek, yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Koperasi Desa (Kopdes), digitalisasi pembayaran, dan inovasi agar Desa BRILian ini mampu bertahan dan berlanjut.
“Dampak yang kita harapkan dari empat kombinasi tersebut adalah menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat Desa Banyuanyar.” katanya.
Menghadiri acara tersebut, Wakil Bupati Boyolali Dwi Fajar Nirwana mengucapkan selamat kepada Desa Banyuanyar yang telah mendapat predikat Desa BRILian dan Desa Wisata Smart Green Village. Wabup berharap , Desa Banyuanyar bisa menginspirasi desa-desa lain untuk mengoptimalkan pariwisata dan UMKM yang ada di Boyolali.
“Sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang berkembang, tidak hanya rintisan tapi berkembang dan meloncat lebih tinggi lagi." kata Dwi Fajar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Sarwoto, Rabu (29/10).
Sebagai informasi, adapun bantuan yang diberikan pada hari ini adalah pengembangan sarana dan prasarana Desa Wisata Kampus Kopi, diantaranya yaitu pembangunan talud di Dukuh Bunder sepanjang 145 meter persegi.
Kemudian pembangunan Gerbang Daya Tarik Wisata (DTW) Kampus Kopi, pembangunan paving atau Joging track Kampus Kopi, pembangunan Gardu Pandang kebun kopi, pembanguan paving campervan dan pembangunan paving tenda dome di lima titik.