Prabowo di PBB serukan tolak doktrin kuat menindas yang lemah

Presiden Prabowo di PBB ke-80 menyerukan penolakan doktrin kuat menindas lemah, menegaskan komitmen Indonesia pada keadilan dan perdamaian dunia.

Update: 2025-09-24 05:19 GMT

Presiden Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum PBB, di New York, Selasa (23/9/2025) waktu setempat

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyerukan kepada dunia untuk menolak doktrin legendaris dari Thucydides yaitu “the strong do what they can, the weak suffer what they must” dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9).

Ia menegaskan, PBB didirikan justru untuk menolak logika kekuasaan yang menindas pihak lemah dan memastikan keadilan bagi semua bangsa.

“Kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Right cannot be right. Right must be right,” tegas Prabowo di hadapan para kepala negara, kepala pemerintahan, dan delegasi dari hampir seluruh negara di dunia.

Prabowo dalam kesempatan itu juga mengingatkan bahwa meski berbeda ras, agama, dan kebangsaan, seluruh umat manusia berkumpul di ruang sidang itu sebagai satu keluarga besar.

Tags:    

Similar News