AS tegaskan tidak hadir di KTT G20 Afrika Selatan
Afrika Selatan (Afsel) siap menjadi tuan rumah para pemimpin G20 dalam KTT Johannesburg pada November 2025. (ANTARA/Xinhua.)
Amerika Serikat menegaskan tidak akan menghadiri KTT G20 pada 22–23 November 2025 di Afrika Selatan, kata Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, Kamis (20/11). Leavitt mengatakan tidak ada perubahan posisi Washington dan bahwa AS tidak berpartisipasi dalam pembicaraan resmi G20 yang digelar di Johannesburg.
Pernyataannya muncul setelah Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan kedua negara sedang membahas kemungkinan keikutsertaan AS setelah “berubah pikiran”.
“Saya melihat presiden Afrika Selatan sedikit mengkritik Amerika Serikat dan Presiden Amerika Serikat hari ini, dan pernyataan itu tidak dihargai oleh presiden atau timnya,” kata Leavitt.
Ia menegaskan perwakilan Kedutaan Besar AS hanya hadir untuk pengakuan serah terima kepemimpinan, karena AS akan menjadi tuan rumah G20 berikutnya. Menurut Leavitt, keberadaan diplomat itu tidak berarti keterlibatan AS dalam pembicaraan resmi, seperti yang dinyatakan Ramaphosa.
Afrika Selatan merupakan negara Afrika pertama yang memimpin G20 dan mengambil alih jabatan presiden bergilir tahunan kelompok tersebut pada Desember lalu. Hubungan AS–Afrika Selatan telah memburuk akibat perbedaan pandangan terkait sejumlah isu dalam negeri dan geopolitik global.
Awal bulan ini, Trump mengatakan tidak ada pejabat AS yang akan menghadiri KTT G20, sambil menuduh Afrika Selatan melakukan “pelanggaran hak asasi manusia” terhadap warga Afrikaner kulit putih. Pretoria berulang kali membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa klaim penganiayaan sistematis atau perampasan tanah tidak memiliki dasar bukti.