Dubes: kunjungan Presiden dan komitmen ekonomi bentuk eratnya RI-China

Update: 2025-10-25 10:20 GMT

Suasana kemeriahan resepsi diplomatik memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI di Beijing pada Jumat (25/10/2025). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

 Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun mengatakan sejumlah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China serta komitmen ekonomi yang tercapai menunjukkan semakin eratnya hubungan kedua negara.

“Kemitraan kita kini berevolusi dari kerangka empat pilar menjadi lima pilar komprehensif yang mencakup politik, ekonomi, maritim, sosial budaya, dan keamanan,” ujar Djauhari dalam resepsi diplomatik memperingati HUT ke-80 RI di Beijing, Jumat malam (24/10).

Sekitar 800 tamu hadir dalam acara tersebut, termasuk para duta besar, diplomat, pejabat pemerintahan, pengusaha Indonesia dan China, serta warga negara Indonesia dan mahasiswa. Hadir pula Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong dan Wakil Menteri Departemen Internasional Partai Komunis China Sun Haiyang.

Dubes Djauhari menyebut sejumlah pertemuan tingkat tinggi memperkuat komunikasi bilateral, di antaranya kunjungan Presiden Prabowo ke Beijing pada 3 September, kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Jakarta pada Mei, serta Dialog 2+2 Menteri Luar Negeri dan Pertahanan pertama pada April yang menghasilkan pembentukan Dialog Strategis Komprehensif.

Dalam bidang ekonomi, China tercatat sebagai mitra dagang dan investor utama Indonesia. Pada 2024, volume perdagangan kedua negara mencapai 147,79 miliar dolar AS, sementara Januari–Agustus 2025 telah mencapai 104,82 miliar dolar AS.

Investasi China pada 2024 senilai 8,1 miliar dolar AS dan Hong Kong 8,2 miliar dolar AS. Pada semester pertama 2025, investasi masing-masing tercatat 3,6 miliar dan 4,6 miliar dolar AS. Kedua negara juga sepakat memperkuat kerja sama penyelesaian mata uang lokal menjadi transaksi mata uang lokal.

Dalam sektor pariwisata, China menjadi penyumbang wisatawan asing terbesar ke Indonesia dengan 1,2 juta kunjungan pada 2024 dan 905 ribu pada Januari–Agustus 2025. Djauhari menilai potensi kunjungan akan meningkat seiring pembukaan rute penerbangan dan destinasi baru.

Acara resepsi itu turut menampilkan tari tradisional dan musik serta hidangan nusantara mulai dari rendang, soto ayam, sate, bakso, gado-gado, nasi goreng, mi goreng, dan pisang goreng hingga kopi Tanah Air.

Dubes Djauhari sendiri ikut bernyanyi dalam resepsi tersebut antara lain membawakan lagu "Indonesia Pusaka", Maumere (Gemu Fa Mi Re), Tabola Bale, hingga Poco-poco bersama trio Oras (Dharma Oratmangun dan Ibra Oratmangun) serta Daniel Pattinama.

Selain itu ada permainan musik yang memadukan musik tradisional Indonesia dan China dari Central Conservatory of Music (Sekolah Konservatorium Musik Pusat atau CCOM) Beijing yang dipimpin oleh dosen gamelan Risnandar.

Tags:    

Similar News