Hadiri KTT G20, Gibran disambut langsung Presiden Afrika Selatan
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka hadiri KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, disambut langsung oleh Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa, saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Sabtu pagi waktu setempat, dan disambut langsung oleh Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa.
Berdasarkan pantauan Antara, Wapres Gibran tiba di Johannesburg Expo Center, Afrika Selatan, tempat penyelenggaraan KTT G20, sekitar pukul 09.38 waktu setempat, atau 14.38 WIB.
Gibran yang mengenakan setelan jas berwarna biru gelap, dilengkapi dasi biru muda dan peci hitam, berjalan menyusuri lorong menuju Presiden Ramaphosa yang telah menunggu.
Presiden Ramaphosa pun menyambut Wapres Gibran dengan jabatan tangan, serta obrolan singkat sebelum keduanya berfoto bersama. Kemudian, Gibran memasuki auditorium utama untuk berkumpul bersama pemimpin dunia lainnya.
Dalam pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri sekitar 40 pemimpin dunia itu, Gibran akan menyampaikan pidato perdananya dalam tiga sesi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gibran mendapat urutan ke-13 untuk berpidato, atau setelah Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, pada sesi pertama.
Adapun KTT G20 berfokus pada tiga sesi utama yang membahas berbagai tantangan global. Sesi pertama akan membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.
Sesi kedua akan berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.
Sementara sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (decent work) dan tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Sesi ketiga juga akan membahas mengenai mineral kritis yang menjadi usulan dan fokus kepentingan Indonesia pada pertemuan kali ini.