Pengakuan negara Palestina, Menlu: Langkah yang benar di mata sejarah

Update: 2025-09-23 05:50 GMT

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono saat memberikan pengarahan media di PTRI New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). (ANTARA/Kuntum Riswan.)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan bahwa pengakuan atas kedaulatan dan status kenegaraan Palestina merupakan langkah yang benar di mata sejarah.

Pernyataan Menlu Sugiono merujuk pada pengakuan Inggris, Australia, Portugal, Prancis, dan Kanada terhadap status Palestina sebagai sebuah negara yang secara resmi disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara, di Markas PBB, New York.

“Pengakuan dari negara-negara tersebut tadi merupakan sesuatu langkah yang benar di mata sejarah dan kita berharap dari pengakuan ini ada satu langkah konkrit yang terbuka dalam rangka mencapai solusi dua negara tadi,” kata Menlu Sugiono saat memberikan pengarahan media di PTRI New York, Amerika Serikat, Senin.

Dirinya menjelaskan bahwa apa yang sedang terjadi di Palestina, terkhusus di Gaza, merupakan saut hal yang menyentuh rasa kemanusiaan. Sehingga, perang militer dan pendudukan di Gaza bukan hanya sekedar masalah politik, namun juga masalah kemanusiaan yang sangat mendasar.

Lebih lanjut, Menlu menyampaikan bahwa konferensi mengenai Palestina tersebut diprakarsai oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Arab Saudi Muhammad bin Salman Al Saud.

Presiden Prabowo yang mendapat kesempatan berbicara di konferensi pada nomor urut ke lima—di luar negara co-host—membahas situasi yang memprihatinkan atas kekerasan serta kelaparan yang disebabkan oleh pendudukan di Gaza.

“Apresiasi Indonesia, khususnya pada negara-negara yang memutuskan untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina,” ujar Menlu.

Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya menegaskan pentingnya pengakuan terhadap negara Palestina.

"Pengakuan terhadap negara Palestina adalah langkah di sisi yang benar dari sejarah. Kepada mereka yang masih ragu untuk bertindak, kami katakan sejarah tidak akan berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang," kata Prabowo dalam pernyataannya di KTT tersebut.

Presiden menyatakan Indonesia mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil di Gaza, SERTA menekankan bahwa konferensi tersebut merupakan momentum untuk mengambil tanggung jawab sejarah, yang tidak hanya berkaitan dengan nasib Palestina, tetapi juga masa depan Israel serta kredibilitas PBB.

Presiden turut menegaskan bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya jalan menuju perdamaian bagi Palestina.

"Kita butuh perdamaian itu sekarang! Perdamaian segera! Kita butuh mewujudkan perdamaian!" seru Presiden.

Tags:    

Similar News