Tiongkok dan Indonesia perkuat kerja sama di sektor halal
Perusahaan Tiongkok, Shandong Huifa, yang fokus pada produks makanan beku halal, akan tingkatkan investasi di Indonesia dan bantu produk Indonesia menembus pasar Tiongkok.
Shandong Huifa, yang fokus pada produksi makanan beku halal, berencana meningkatkan investasi di Indonesia. (foto: ist)
Tangerang - Perusahaan Tiongkok, Shandong Huifa, yang fokus pada produksi makanan beku halal, berencana meningkatkan investasi di Indonesia dan membantu produk Indonesia menembus pasar Tiongkok.
Zengyu Hui, perwakilan Shandong Huifa, menyatakan bahwa kunjungannya ke Indonesia bertujuan membuka peluang investasi dan memperkuat konektivitas dagang antar kedua negara.
Dalam kunjungannya, Zengyu Hui menegaskan bahwa kehadirannya ke Indonesia bukan hanya untuk membuka peluang investasi bagi perusahaannya, tetapi juga mendorong lebih banyak perusahaan Tiongkok agar turut menanamkan modal di Indonesia.
“Kami datang untuk melihat peluang investasi, tidak hanya untuk Shandong Huifa, tetapi juga untuk membawa lebih banyak perusahaan Tiongkok ke Indonesia. Pada saat yang sama, kami ingin membantu produk Indonesia agar dapat masuk ke pasar Tiongkok. Dengan demikian, tercipta keuntungan timbal balik,” ungkap Zengyu Hui.
“Baik bagi bisnis di Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia, maupun bagi Indonesia yang bisa mengekspor produknya,” imbuhnya.
Shandong Huifa sendiri merupakan perusahaan publik di Tiongkok dengan fokus utama pada produksi makanan beku halal. Namun, Hui menegaskan bahwa potensi kerja sama tidak terbatas pada pangan, tetapi juga kosmetik, farmasi, hingga produk konsumen lainnya.
Selain menjajaki investasi di sektor manufaktur halal Indonesia, Hui juga membawa misi untuk memperkuat konektivitas dagang antarkedua negara.
Menurutnya, Indonesia dapat menjadi basis industri halal yang memenuhi standar BPJPH, sementara produk Indonesia yang populer juga berpeluang besar menembus pasar Tiongkok.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan BPJPH agar seluruh industri yang kami jalankan memenuhi standar halal di Indonesia. Kami juga ingin membantu Tiongkok lebih memahami persyaratan halal di Indonesia, sehingga kolaborasi dua arah dapat terwujud dengan lebih baik,” tambahnya.
Sebagai Wakil Ketua China Food Drug Safety Association (CFDSA), Hui menekankan bahwa kerja sama regulasi dan standardisasi halal akan menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan industri halal global, sekaligus membuka ruang bagi investasi teknologi Tiongkok di Indonesia.
Halal Indo 2025 menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis di sektor halal. Dengan sinergi ini, Indonesia diharapkan semakin memperkokoh posisinya sebagai pusat industri halal dunia, sekaligus memperluas akses pasar produk lokal ke Tiongkok.
Dikutip dari https://en.huifafoods.com/ Shandong Huifa Food Co., Ltd. didirikan pada Februari 2005 dan terdaftar di Bursa Efek Shanghai pada 13 Juni 2017, berhasil menduduki peringkat A di papan utama.
Perusahaan ini merupakan perusahaan makanan komprehensif yang mengintegrasikan penelitian dan pengembangan, produksi, penjualan, dan penyediaan layanan rantai pasokan makanan sehat untuk hidangan prefabrikasi.
Sebagai informasi, berbagai perharagaan dan capaian telah diraih dari Perusahaan ini, seperti Pada tahun 2014, memperoleh gelar “National First‐Class Enterprise for Safety Production Standardization”, Tahun yang sama (2014), juga mendapatkan status High‐Tech Enterprise di provinsi Shandong, Tahun 2016, diperoleh gelar “National Quality and Service Integrity Demonstration Enterprise”, Tahun 2017, dinilai sebagai “Thick & Decent Lu‐Business Enterprise oleh pemerintah setempat, dan Tahun 2021, masuk dalam daftar perusahaan demonstrasi service-oriented manufacturing di Shandong. ( Dd)