Strategi kemitraan komprehensif Indonesia-Jepang jangkar sinergi bersama

Persahabatan Indonesia-Jepang dari waktu ke waktu terus menguat melalui hubungan

Update: 2025-12-31 15:02 GMT

Sumber foto: KBRI Tokyo/elshinta.com.

Elshinta Peduli

Persahabatan Indonesia-Jepang dari waktu ke waktu terus menguat melalui hubungan diplomatik yang semakin dekat. Serangkaian kerja sama kedua negara di berbagai bidang mewarnai sepanjang tahun 2025.


Kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Ishiba Shigeru ke Indonesia pada 11 Januari 2025 menjadi langkah strategis di awal tahun bagi kerja sama Indonesia - Jepang.


Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor, pembahasan tidak hanya terkait kerja sama bilateral tetapi juga mencakup isu-isu penting regional dan geopolitik dunia. 

Kesepakatan kedua kepala negara dalam pertemuan itu mencakup swasembada pangan dan energi sumber daya alam, hilirisasi dan industrialisasi, makan bergizi untuk masyarakat, dan bidang keamanan. Kerja sama penanggulangan bencana juga menjadi perhatian kedua kepala negara. 

Di bidang keamanan, Pemerintah Jepang berkomitmen memberikan kapal patroli berkecepatan tinggi kepada Indonesia. Disepakati pula pembentukan forum diskusi di tingkat praktisi keamanan yang berkaitan dengan maritim kedua negara, termasuk kerja sama peralatan- peralatan perlindungan, dan transfer teknologi.

Kunjungan kenegaraan PM Ishiba ke Indonesia di lembaran awal 2025 adalah bukti kuat hubungan strategis Indonesia dan Jepang. 

Sejumlah kesepakatan kerja sama yang dihasilkan mencerminkan adanya komitmen kuat dua negara mengawali tahun 2025 untuk menindak lanjuti peningkatan kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Jepang,” kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo Maria Renata Hutagalung dalam keterangannya, Rabu (31/12).

Elshinta Peduli

Di sisi lain, kata dia, tahun 2025 juga menjadi tahun yang penuh tantangan bagi kantor Perwakilan RI di Jepang. Berbagai dinamika yang mewarnai sepanjang tahun 2025 membuat KBRI Tokyo semakin terpacu menjalankan tugas untuk memperjuangkan kepentingan nasional di Jepang. 

“Sepanjang tahun 2025, upaya pencapaian target nasional baik di bidang ekonomi berupa investasi Jepang ke Indonesia, peningkatan hubungan perdagangan, kerja sama politik, hubungan antarmasyarakat, maupun kerja sama di bidang lain. Kemitraan Indonesia-Jepang pada tahun 2025 terus menunjukkan konsistensi dan kedalaman hubungan melalui serangkaian kerja sama konkret serta dialog tingkat tinggi yang mencakup kepercayaan dan komitmen jangka panjang,” ujarnya.

Penguatan Strategi Kemitraan Bidang Politik dan Pertahanan

Di bidang politik dan pertahanan, Indonesia dan Jepang terus memperkuat strategi kemitraan melalui berbagai inisiatif kerja sama.

 “Kedua negara secara konsisten meningkatkan kapasitas dan kerja sama bilateral guna menjaga perdamaian serta penguatan stabilitas geopolitik dan geostrategis, khususnya di kawasan Indo-Pasifik,” ucap KUAI Maria Renata Hutagalung. 

Sepanjang tahun 2025, penguatan hubungan politik dan pertahanan Indonesia–Jepang tercermin dari meningkatnya intensitas strategi dialog. Serta kunjungan pejabat tinggi kedua negara.

Diantaranya adalah forum The 14th Japan-ASEAN Defense Vice-Ministerial Forum yang menjadi wadah penting dalam memperkuat kerja sama pertahanan antara Jepang dan negara-negara ASEAN dalam menanggapi dinamika keamanan kawasan.

Kedua negara juga memperkuat kerja sama di bidang keamanan dan kontra-terorisme melalui koordinasi antarinstansi terkait.

Pada tahun 2025, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menggelar Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 bertaraf internasional pada 25 Agustus hingga 4 September 2025.

Dalam latihan tersebut, Jepang berpartisipasi dengan mengerahkan kekuatan dari Japan Self-Defense Forces (JSDF) yang meliputi unsur Japan Ground Self-Defense Force (JGSDF), Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF), dan Japan Air Self-Defense Force (JASDF). 

Secara keseluruhan, sekitar 490 personel JSDF berpartisipasi dalam latihan ini. Secara kuantitas dan kualitas, hal ini menunjukkan peningkatan komitmen Jepang dibandingkan partisipasi pada tahun-tahun sebelumnya. 

Dialog strategi di bidang politik dan pertahanan pada tahun 2025 juga terjadi pada 17–18 November 2025. Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menghadiri pertemuan Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan (2+2) Indonesia–Jepang.

Pertemuan tersebut menegaskan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama politik dan pertahanan, termasuk keamanan maritim, stabilitas kawasan Indo-Pasifik, serta peningkatan kepercayaan dan interoperabilitas antar institusi pertahanan. 

Pada tahun 2025 ini juga, Presiden Prabowo Subianto telah melakukan kunjungan ke Osaka, Jepang, dalam rangka World Expo 2025.

Kunjungan ini menandai komitmen Indonesia dalam memperkuat peran aktif di forum global, serta mempromosikan inovasi, keinginan, dan kerja sama internasional. 

Kehadiran Presiden Prabowo di Expo 2025 Osaka merupakan wujud nyata diplomasi Indonesia di panggung global. Sertakan langkah-langkah untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan penting di kawasan dan dunia. 

Sementara itu kerja sama parlemen Indonesia-Jepang di tahun 2025 juga terus berlanjut yang salah satunya ditandai dengan pertemuan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Ketua Parlemen Jepang Nukaga Fukushiro di KBRI Tokyo, pada Rabu 28 Mei 2025. 

Ketua Parlemen kedua negara membahas beberapa hal strategi diantaranya penguatan kerja sama parlemen Indonesia-Jepang dan tantangan geopolitik global. 

Ketua Parlemen Jepang Nukaga Fukushiro menegaskan bahwa arti strategis kerja sama bilateral kedua negara tidak hanya dalam aspek hubungan bilateral kedua negara. Namun juga untuk menjamin keamanan dan stabilitas kawasan bahkan dunia. 

Peningkatan dan Perluasan Kerja Sama Ekonomi

Memasuki penghujung 2025, pada periode Januari-Oktober, total Perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 26,74 miliar, dengan surplus di Indonesia senilai USD 2,36 miliar. Sementara kinerja ekspor Indonesia ke Jepang mencapai USD 14,55 miliar, mengalami sedikit penurunan 16,62% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, sementara impor dari Jepang tercatat stabil senilai USD 12,29 miliar.

Penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada komoditas turunan hasil tambang antara lain batubara (27,41%), tembaga (67,17%), dan scrap metal (98,27%).

Pada tahun 2024, ketiga komoditas tersebut memberikan kontribusi sebesar 59% dari total nilai ekspor, sehingga berdampak cukup signifikan terhadap penurunan ekspor Indonesia ke Jepang. 

Meskipun volume ekspor batubara Indonesia ke Jepang terpantau stabil, namun turunnya harga batubara internasional serta beberapa kebijakan hilirisasi hasil tambang di dalam negeri. Turut berkontribusi pada penurunan nilai ekspor. 

Di sisi lain, beberapa komoditas bernilai tambah tercatat mengalami peningkatan ekspor lebih dari 15% yaitu produk kendaraan bermotor untuk transportasi (83%), artikel perhiasan (73,11%), produk olahan ikan (30,66%), alas kaki (28,59%), suku cadang kendaraan bermotor (27%), pakaian jadi/pakaian dan TPT (24,07%), dan udang (19%).

Kondisi ini menunjukkan bahwa kontribusi ekspor produk bernilai tambah dari Indonesia cukup signifikan. Ke depan, momentum ini harus terus dimanfaatkan melalui berbagai upaya promosi dan kebijakan pendukung lainnya untuk dapat mengambil peluang pasar yang lebih luas. 

Dalam upaya untuk meningkatkan nilai ekspor produk bernilai tambah, selama tahun 2025 telah dilakukan kegiatan promosi melalui partisipasi pada berbagai pameran diantaranya Japan International Seafood and Technology Expo (JISTE) 2025; Foodex Japan Show ke-50 2025.

Menyelenggarakan promosi instore untuk produk apparel, souvenir dan handicraft, pendampingan business match pelaku usaha Indonesia untuk sektor ekonomi biru dan hijau di Jakarta pada Februari 2025, serta promosi di sektor kreatif dalam pameran Tokyo Game Show 2025. 

Meskipun tidak lagi berada di peringkat pertama, Jepang tetap menjadi investor penting di Indonesia dengan investasi besar di sektor-sektor strategis.

Realisasi investasi Jepang di Indonesia tahun 2025 berada di peringkat kelima dengan angka cukup signifikan pada Januari-September 2025 sebesar USD 2,33 miliar. 

Pada periode tersebut, sektor realisasi investasi utama Jepang berada di sektor sekunder atau manufaktur (73%), sektor tersier (26%) dan primer (1%).

Adapun 5 besar realisasi investasi berdasarkan kegiatan usaha. Yaitu industri otomotif sebesar USD 892 juta, industri kimia dan farmasi sebesar USD 177 juta, industri karet dan plastik sebesar USD 175 juta, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi sebesar 165 jutax dan perdagangan dan reparasi sebesar USD 141 juta. 

Sementara itu lokasi proyek investasi Jepang di Indonesia selama Januari-September 2025 sebagian besar 94% berlokasi di pulau Jawa. Sedangkan proyek lokasi investasi di luar Jawa sebesar 6%. 

Pada tahun 2025, KBRI Tokyo telah mendukung Kementerian PPN/BAPPENAS dalam penyelenggaraan berbagai forum bisnis di Paviliun Indonesia selama World Expo Osaka 2025.

 World Expo 2025 ini dilaksanakan selama 6 bulan dari 13 April 2025-13 Oktober 2025 dengan partisipasi sebanyak 158 negara dan 7 organisasi internasional.

Rangkaian dukungan KBRI Tokyo terdiri atas 52 kegiatan Business Forum dan One on One Meeting; 101 peserta Rolling Exhibitions dan 40 Peserta Cultural Performance. 

Per 15 September 2025, Paviliun Indonesia menerima 3,5 juta pengunjung atau 102 persen dari target pengunjung yang ditetapkan. 

Nilai strategi dari partisipasi Indonesia melalui rangkaian acara di Pavindo tersebut tercermin pada pencapaian komitmen investasi senilai USD 28,3 Milyar.

Investasi tersebut antara lain dalam bentuk komitmen pengembangan Kawasan Industri Hijau Berkelanjutan (23 Miliar USD), Peluang Investasi Infrastruktur Regional untuk Transformasi Ekonomi (1 Miliar USD). 

Lalu Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Konektivitas: Investasi Ramah Lingkungan (370 juta USD) dan Forum Bisnis tentang Perdagangan Karbon (98 juta USD). Dari babak perdagangan, pada forum telah dilaksanakan penandatanganan MoU produk unggulan Indonesia senilai USD 201 juta. 

Secara total telah dilaksanakan 104 kegiatan forum bisnis yang menghasilkan 36 MoU, 15 LoI, 2 Perjanjian Joint Venture, 2 Pernyataan Bersama, 1 Perjanjian Saling Pengakuan, dan 11 Kesepakatan Jual Beli paket wisata.

Tags:    
Elshinta Peduli

Similar News