116 korban banjir di Baktiya Barat mengungsi, ratusan hektar lahan terendam
Banjir yang melanda Aceh Utara belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan. Debit air di sejumlah daerah terus bertambah sehingga warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke lokasi yang aman.
Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.
Banjir yang melanda Aceh Utara belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang signifikan. Debit air di sejumlah daerah terus bertambah sehingga warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke lokasi yang aman.
Camat Baktiya Barat, Andree Prayuda, menyebutkan terdapat enam desa terdampak banjir. Sehingga 116 warga terpaksa mengungsi ke meunasah, Selasa 25/11/2025
Gampong terdampak banjir yaitu, Gampong Blang Seunong yang mengunsi sebanyak 70 jiwa dan Gampong Lhok Iboh sebanyak 46 jiwa. Mereka mengungsi di Meunasah.
Sementara empat gampong lainnya, yakni Matang Bayu, Matang Raya Blang Sialet, Lang Nibong, dan Pucok Alue Buket, turut terdampak banjir dengan total 20 KK dan 46 jiwa.
"Hingga saat ini memiliki titik pengungsian khusus dan sebagian warga memilih tetap bertahan sambil menunggu perkembangan situasi," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Selasa (25/11).
Selain mengakibatkan puluhan keluarga meninggalkan rumah, banjir juga merendam 180 hektare lahan pertanian, termasuk area persemaian benih padi dan lahan yang telah ditanami.
Andre menambahkan tambak di 14 gampong pun ikut terendam, menimbulkan kekhawatiran terhadap kerugian ekonomi yang lebih besar bagi petani dan petambak.
"Saat ini warga yang mengungsi sangat membutuhkan bantuan logistik masa panik, mengingat kondisi cuaca belum stabil dan akses menuju beberapa titik masih sulit dilalui," katanya.
Andre menyebutkan untuk debit air belum ada peningkatan, namun warga sangat membutuhkan bantuan segera.
"Kami terus melaporkan situasi dilapangan kepada instansi terkait untuk percepatan penanganan darurat dan distribusi bantuan bagi warga terdampak," pungkasnya.