BNPB sediakan layanan call center penanganan darurat bencana Sumatera

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan layanan call center bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, sebagai upaya mempercepat penghimpunan laporan serta kebutuhan darurat di lapangan.

Update: 2025-11-28 12:30 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan layanan call center bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, sebagai upaya mempercepat penghimpunan laporan serta kebutuhan darurat di lapangan.

Layanan tersebut dikonfirmasi BNPB dapat diakses melalui nomor 0811-6164-5500 dengan mekanisme pengiriman laporan lewat pesan teks atau aplikasi pesan daring WhatsApp (WA).

“Iya betul,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dikonfirmasi dari Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Abdul Muhari menjelaskan layanan itu disiapkan untuk mendukung percepatan penanganan bencana yang tengah melanda beberapa wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, terutama di daerah yang masih menghadapi kendala akses komunikasi.

BNPB memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, termasuk akses komunikasi, penerangan, air bersih, pangan, serta perlindungan di lokasi pengungsian selama masa tanggap darurat yang ditetapkan kepala daerah masing-masing.

Pada tahap bantuan kedua, BNPB kembali mengirim dukungan logistik ke Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Masing-masing daerah menerima satu perangkat internet satelit Starlink, satu light tower portable, lima tenda pengungsi, 100 tenda keluarga, 20 peralatan dapur lapangan, 10 chainsaw, dan 10 paket toolkit.

Selain itu BNPB juga menyalurkan bantuan logistik kepada Satgas Kodam I berupa 500 selimut, 100 velbed, 300 matras, 300 kasur lipat, lima tenda pengungsi, 300 paket sembako, 300 paket makanan siap saji, serta 300 hygiene kit.

Abdul mengatakan tambahan logistik tersebut diharapkan dapat memperkuat operasi tanggap darurat, terutama di wilayah yang masih sulit dijangkau akibat kerusakan infrastruktur dan cuaca ekstrem.

“Kami memastikan penanganan darurat berjalan optimal,” katanya.

Bersamaan dengan penyaluran bantuan, BNPB juga memantau perkembangan harian situasi bencana melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait.

Pemulihan akses komunikasi dan transportasi, kata Abdul, menjadi fokus untuk mempercepat upaya pencarian dan penanganan korban.

Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar.

BNPB melaporkan setidaknya sampai Jumat (28/11) siang ada total korban meninggal dunia di Aceh sebanyak enam orang dan sebelas hilang yaitu di Kabupaten Bener Meriah lima orang dilaporkan meninggal dan sembilan hilang, sedangkan longsor di Kabupaten Gayo Lues satu korban meninggal dan dua hilang.

Di Sumatera Utara tercatat 55 korban meninggal dan 45 hilang. Masing-masing tersebar di Kabupaten Tapanuli Tengah (34 orang meninggal dunia dan 33 orang hilang), Tapanuli Selatan (13 korban meninggal dan tiga hilang), Tapanuli Utara (tiga meninggal dan lima hilang), serta satu korban meninggal di Tapanuli.

Untuk Kabupaten Humbang Hasundutan empat korban meninggal dan empat hilang.

Sementara itu di Sumatera Barat ada sembilan korban meninggal dunia ditemukan yakni empat orang di Kota Padang dan lima orang di Kabupaten Padang Pariaman.

"Data mengenai korban hilang masih dalam proses verifikasi. Secara kumulatif sedikitnya 70 orang meninggal dunia dan 56 lainnya masih dinyatakan hilang akibat bencana di tiga provinsi tersebut," kata Abdul Muhari.

Tags:    

Similar News