BPBD Cianjur kerahkan 50 petugas gabungan bantu warga korban banjir

Update: 2025-12-05 12:40 GMT

Banjir melanda Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akibat aliran sungai meluap sehingga merendam puluhan rumah warga. ANTARA/Ahmad Fikri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengerahkan sebanyak 50 petugas gabungan untuk membantu warga di dua kecamatan yang dilanda banjir guna membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir, Jumat.

Sekretaris BPBD Cianjur Asep Sudrajat, di Cianjur, Jumat (5/12), mengatakan sekitar 54 rumah di dua kecamatan terendam banjir akibat sungai meluap di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber dan Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung. Meskipun tidak ada korban jiwa, belasan kepala keluarga mengungsi.

"Saat ini petugas masih melakukan pendataan terkait jumlah pasti rumah terdampak banjir pada Jumat dini hari, namun data sementara 54 rumah di dua kecamatan sempat terendam, dan sekitar 13 kepala keluarga sempat mengungsi sebagian besar anak dan lansia," katanya.

Hingga Jumat siang, tutur dia, air sudah kembali surut sehingga sebagian besar warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing guna membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir.

Puluhan petugas gabungan hingga petang masih berusaha membantu warga membersihkan rumah dari lumpur dan material lain yang terbawa air bah, serta melakukan pendataan terkait kerusakan lain yang disebabkan banjir selain merendam rumah warga.

"Petugas gabungan disebar ke dua wilayah terdampak, warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah, namun mereka diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana," katanya.

Hingga saat ini, tutur dia, sekitar 360 relawan BPBD Cianjur disiagakan guna melakukan pengawasan dan pelaporan setiap hari serta melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana termasuk melakukan evakuasi warga ke tempat aman.

Pasalnya, kata dia, cuaca ekstrem masih melanda seluruh wilayah di Cianjur yang diperkirakan berlanjut sampai akhir tahun, sehingga dapat memicu terjadinya bencana alam yang harus diwaspadai masyarakat mulai dari utara hingga selatan.

"Kami menyiagakan relawan di setiap desa dan kecamatan guna melakukan berbagai langkah antisipasi dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, melakukan koordinasi dengan aparat setempat serta mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana," katanya.

Tags:    

Similar News