Bupati Langkat: Banjir di Langkat terbesar dan terparah sejak 20 tahun terakhir

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Utara mengidentifikasi adanya bibit sikon tropis 9 IS di Samudera Hindia, sehingga memicu hidrometeorologi basah yakni terjadinya intensitas hujan yang meningkat di pesisir timur pulau sumatera, yang didalamnya termasuk Kabupaten Langkat.

Update: 2025-12-17 14:40 GMT

Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

Elshinta Peduli

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Utara mengidentifikasi adanya bibit sikon tropis 9 IS di Samudera Hindia, sehingga memicu hidrometeorologi basah yakni terjadinya intensitas hujan yang meningkat di pesisir timur pulau sumatera, yang didalamnya termasuk Kabupaten Langkat. Informasi BMKG terjadi hujan deras mulai tanggal 25 sampai dengan 27 November melanda wilayah Kabupaten Langkat. Hujan dengan intensitas tinggi tersebut terjadi tiada henti dan mengakibatkan banjir yang sangat besar di Kabupaten Langkat.

Bupati Langkat Syah Afandin dalam pidato tertulis yang dibacakan Kasi Pemerintahan Kecamatan Secanggang Adi Siswoyo, saat memimpin upacara Hari Kesadaran Nasional, di halaman Kantor Camat Secanggang, Kelurahan Hinai Kiri, Rabu (17/12), menyebutkan, tercatat ada 16 kecamatan di Kabupaten Langkat yang terdampak banjir, mengakibatkan sebanyak 142 desa dan 37 kelurahan terdampak. Dengan ketinggian air mencapai 1 meter sampai 3,5 meter dan merupakan banjir terbesar dan terparah selama 20 tahun terakhir.

"Banjir tersebut memakan korban jiwa sebanyak 13 jiwa, 122.480 kepala keluarga dengan jumlah jiwa lebih kurang 437.480 jiwa terdampak banjir. Banjir tersebut juga merusak sebanyak 10.444 unit rumah, 55 unit rumah ibadah, 81 unit gedung sekolah, jalan sepanjang 55.050 meter dan jembatan 26 unit. Selanjutnya banjir juga merusak beberapa tanggul yang akhirnya jebol di beberapa titik. Lahan pertanian seluas 4.677 hektare dan sebanyak 17.299 ekor hewan ternak terdampak," katanya.

Elshinta Peduli

Bupati Langkat juga mengatakan, bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab kita semua. "Saya mengimbau kita semua untuk bergandeng tangan dan bekerjasama mengurangi dampak seandainya terjadi bencana, yang terpenting dimulai dari diri sendiri, keluarga dan para tetangga untuk bisa memahami kondisi lingkungan tempat tinggal kita, apakah termasuk di daerah yang rawan bencana atau tidak," ujarnya.

Apabila terjadi bencana tentunya bisa lebih siaga atau waspada. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Korpri yang telah memberi bantuan baik moril, materil dan sumbangsihnya sehingga mengurangi beban saudara-saudara kita yang sedang terdampak banjir.


"Semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa selalu memberikan perlindungan dan menjauhkan daerah kita dari segala marabahaya dan bencana," tutupnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Rabu (17/12). 

Elshinta Peduli

Similar News