Mensos: Disabilitas terdampak bencana mendapat perhatian khusus

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan penyandang disabilitas yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dalam penanganan.

Update: 2025-12-03 15:20 GMT

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan penyandang disabilitas yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dalam penanganan.

"Tentu penyandang disabilitas mendapatkan perhatian khusus. Mereka pasti dibantu dan sekarang ini memang masa-masa evakuasi serta tanggap darurat, jadi tentu ada fasilitas-fasilitas untuk para penyandang disabilitas, baik itu di tempat pengungsian atau tempat-tempat lain dengan perlindungan-perlindungan khusus," kata dia ditemui setelah perayaan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta, Rabu.

Saat ini, katanya, secara umum memang ada daerah-daerah dengan medan masih sulit dan terisolasi, sehingga pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI/Polri terus mengatasi berbagai hambatan, termasuk membuka akses agar logistik bisa tersalurkan dengan baik dan diterima mereka yang membutuhkan.

"Kita perlu terus mendoakan supaya yang sedang bertugas ini diberi kemudahan dan kelancaran. Sebagian sekarang kita tahu sudah dapat diatasi dengan baik, tetapi sebagian lagi masih dalam proses," ucapnya.

Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos Fatma Saifullah Yusuf mengemukakan Kemensos memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi penyandang disabilitas yang terdampak bencana.

"Saya berharap teman-teman disabilitas di sana sehat. Kalau mereka terdampak, kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu, dan pasti menyelesaikan persoalan mereka. Baik teman-teman difabel atau non-difabel, kami ingin memberikan yang terbaik buat mereka," ucapnya.

Pemerintah melalui BNPB terus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir dan tanah longsor. Selain bantuan makanan dan bahan-bahan pokok, pemerintah juga memberikan dukungan operasional dan mobilitas, seperti perangkat Starlink, genset, perahu polietilen, kompor gas, dan tabung gas.

Kemensos mengoperasikan sekitar 30 dapur umum, baik dikelola masyarakat maupun dibangun bersama Dinas Sosial setempat yang tersebar di tiga provinsi.

Selain itu, lebih dari 570 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) dikerahkan untuk mendukung operasional dapur umum. Mereka mampu menghasilkan sekitar 80 ribu bungkus makanan setiap hari.

Kemensos juga akan menyalurkan santunan untuk ahli waris korban meninggal Rp15 juta dan bantuan Rp5 juta bagi korban luka berat. Setelah asesmen lanjutan, pemerintah akan menyiapkan program pemberdayaan bagi warga yang kehilangan rumah, pekerjaan, maupun mata pencaharian.

Berdasarkan data Rekapitulasi Terdampak Bencana yang ditampilkan Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025 BNPB pada Rabu pagi, tercatat jumlah korban meninggal mencapai 753 orang dan 650 orang dinyatakan hilang, serta 2.600 orang mengalami luka-luka.

Tags:    

Similar News