Warga Aceh kibarkan bendera putih, protes penanganan bencana belum optimal

Update: 2025-12-18 11:21 GMT

Warga Aceh mengibarkan bendera putih tunjukkan ke dunia, Aceh darurat bencana

Elshinta Peduli

Masyarakat di sejumlah wilayah Aceh secara masif mengibarkan bendera putih di sepanjang Jalan Nasional, rumah warga, hingga titik-titik pengungsian sebagai bentuk protes atas penanganan bencana yang dinilai belum optimal, Kamis (18/12/2025).

Pengibaran bendera putih terlihat di Pidie Jaya, Aceh Utara, Bireuen, hingga Aceh Timur, termasuk di depan beberapa kantor Pemerintah Daerah.

Warga Ule-ule, Kabupaten Pidie Jaya, Kak Yun mengatakan bendera putih telah dipasang di depan rumahnya sejak Minggu (15/12/2025) sebagai simbol solidaritas dan keputusasaan warga menghadapi situasi kebencanaan yang berkepanjangan. 

“Bendera putih ini bentuk kebersamaan warga Aceh yang sudah tidak tahan dengan kondisi bencana dan penanganannya,” ujar Kak Yun dalam wawancara Radio Elshinta.

Menurut Kak Yun, pengibaran bendera putih juga merupakan respon dan bentuk protes masyarakat terhadap lambatnya pemulihan pascabencana di Aceh.

“Ini protes kami atas penanganan bencana yang sampai sekarang belum jelas dan belum dirasakan merata,” katanya.

Hal senada disampaikan Ani, warga Desa Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, yang mengaku tidak mengetahui pasti kapan bendera putih dipasang di depan rumahnya karena hampir seluruh wilayah desanya terdampak parah.

“Kami di daerah pedalaman, kondisi masih sangat sulit dan bantuan belum merata,” ungkap Ani.

Elshinta Peduli

Hingga tiga pekan pascabencana, kondisi di sejumlah wilayah Aceh dilaporkan belum pulih, dengan aliran listrik masih padam dan distribusi bantuan yang belum menjangkau seluruh daerah terdampak.

Warga berharap pemerintah segera mempercepat penanganan bencana agar kehidupan masyarakat dapat kembali normal.

Penulis: Fitri Juliana/Ste/Mgg/Ter

Elshinta Peduli

Similar News