Mensos jenguk korban banjir Bali dan serahkan santunan kematian

Update: 2025-09-12 10:05 GMT

Gus Ipul usai menjenguk korban di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Bali, Jumat (12/9/2025).

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjenguk Muiz Nizar Husein (50), korban luka akibat banjir di Bali. Saat ini, Muiz masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar.

"Kita lihat tadi kondisinya membaik, mendapatkan perawatan yang cukup baik pula ya, dan ditangani dengan profesional. Insya Allah, mudah-mudahan kondisinya terus membaik," kata Gus Ipul usai menjenguk korban di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Bali, Jumat (12/9/2025).

Gus Ipul menekankan, Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian yang serius terhadap penanganan bencana banjir di Pulau Dewata. Ia menyebut, kementerian dan lembaga terkait saling bersinergi menangani kejadian ini.

"Tentu bencana banjir ini mendapatkan perhatian langsung dari Presiden. Presiden mengikuti dengan baik penanganan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang langsung dipimpin oleh Pak Letjen Suharyanto. Sementara kami (Kemensos) membantu dari sisi shelter dan logistik," ungkapnya.

Kemensos, jelas Gus Ipul, selama masa tanggap darurat membantu mendirikan shelter pengungsian dan menyalurkan bantuan logistik. Kemudian, mendirikan dapur umum untuk menyediakan kebutuhan makanan bagi para warga yang terdampak bencana memberikan layanan psikososial, serta santunan kepada warga yang meninggal maupun terluka.

"Kami punya lumbung-lumbung sosial yang bekerjasama dengan pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten, kota. Di mana di dalam lumbung-lumbung itu ada semacam bahan-bahan yang dibutuhkan saat masa kedaruratan. Mulai dari permakanan, kemudian kids ware, pakaian untuk ibu-ibu, kasur lipat tenda, dan juga toilet portable," jelas Gus Ipul.

Adapun dalam kunjungannya itu, selain menjenguk, Gus Ipul juga menyerahkan santunan kepada Muiz yang mengalami luka-luka. Akibat banjir ini, Muiz juga kehilangan istrinya, Nadira (48) dan ibu mertua, Maimun (82). Dua anggota keluarganya itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia karena terseret derasnya arus banjir.

Santunan bagi korban meninggal sebesar Rp 15 juta. Sedangkan santunan untuk korban luka sebesar Rp5 juta. "Untuk penanggulangan bencana banjir bandang, Kementerian Sosial sudah menyalurkan lebih dari Rp 2 miliar, khusus di Bali. Dalam bentuk bantuan logistik dan santunan," jelas Gus Ipul.

Lebih lanjut Gus Ipul menyampaikan, seluruh stakeholder akan berbagi tugas dan berkolaborasi dalam penanganan bencana alam ini. Ia juga berterimakasih atas partisipasi serata kerja sama masyarakat, pemerintah daerah, TNI dan Polri.

"Saya juga terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu dalam menangani bencana banjir. Terima kasih kepada Provinsi Bali yang juga cekatan cepat dalam melakukan langkah-langkah penanganan," katanya.

Berdasarkan data BNPB, hingga Kamis sore tercatat 16 orang meninggal dunia dalam bencana ini. Rinciannya 10 korban meninggal di Kota Denpasar, 2 korban meninggal di Kabupaten Jembrana, 3 korban meninggal di Kabupaten Gianyar, dan 1 korban meninggal di Kabupaten Badung. Hingga kini banjir sudah mulai surut dan Bali mulai normal kembali.

Penulis: Suwiryo/Ter

Similar News