Cetak Biru Tiongkok: Repelita Kesembilan (1996-2000)
Rencana Lima Tahun adalah peta jalan yang dirumuskan Tiongkok untuk memandu pembangunan sosial dan ekonomi selama lima tahun ke depan.
Rencana ini terutama menjelaskan tujuan strategis nasional, menetapkan titik berat pekerjaan pemerintah, serta mengatur dan mengarahkan perilaku badan usaha, menduduki posisi penting dalam sistem perencanaan nasional.
Sejak tahun 1953, Tiongkok telah merumuskan dan menerapkan 14 rencana pembangunan lima tahun, secara efektif mendorong pembangunan ekonomi dan sosial, meningkatkan kemampuan nasional yang komprehensif, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sementara itu, secara bertahap telah membentuk pengaturan sistem di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok yang terpusat dan terpadu, dengan proposal perencanaan yang diusulkan oleh Komite Sentral Partai mengusulkan, kerangka rancangan yang disusun oleh Dewan Negara, serta ditinjau dan disetujui oleh Kongres Rakyat Nasional sebelum diumumkan dan diimplementasikan.
Persiapan adalah kunci kesuksesan, sementara kurangnya persiapan berujung pada kegagalan. Tata kelola pemerintahan membutuhkan perencanaan dan pengaturan.
Sejak Republik Rakyat Tiongkok berdiri, melalui perumusan dan implementasi 14 Rencana Lima Tahun, Tiongkok telah mencapai “dua keajaiban”, yaitu pembangunan ekonomi yang pesat dan stabilitas sosial jangka panjang.
Bab Kelima: Repelita Kesembilan (1996-2000)
Di atas gambar ini, pengecoran beton Bendungan Tiga Ngarai mengalir deras bagai air terjun baja, PLTA terbesar di dunia menunjukkan tekad transformasi alam yang ambisius.
Di bawahnya, para pejabat pengentasan kemiskinan membangun gudang air bersama penduduk desa setempat di Dataran Tinggi Loess. "Kampanye Pengentasan Kemiskinan Tujuh Tahun" telah mengangkat 80 juta orang keluar dari kemiskinan.
Kedua kampanye besar ini mewujudkan misi ganda dari Repelita Kesembilan, yakni megaproyek yang meningkatkan kemampuan nasional, sementara pengentasan kemiskinan yang terarah menghadirkan kehangatan bagi ribuan rumah.
Unit-unit terpasang PLTA Tiga Ngarai menghasilkan listrik bersih, penduduk pedesaan pegunungan pun dapat menikmati seteguk air yang manis. Saat ini, ketinggian dan kehangatan pembangunan telah mencapai keseimbangan yang sempurna.