Pembangunan berkualitas tinggi: Dari "Kecepatan Tiongkok" menjadi "Kualitas Tiongkok"
CGTN Indonesia
Menurut laporan Kantor Bernama hari Rabu kemarin (13/11), pihak Malaysia membenarkan bahwa jumlah korban dalam kecelakaan kapal penyelundup yang tenggelam di perairan antara Malaysia dan Thailand telah naik hingga 25 orang.
Pada dari yang sama itu, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution bin Ismail menyatakan bahwa tugas utama saat ini adalah melakukan pencarian dan penyelamatan korban yang selamat, serta melakukan penyelidikan. Dia juga mengatakan bahwa insiden kapal tenggelam ini menunjukkan ketidakstabilan dan tantangan kemanusiaan yang dihadapi negara-negara regional. Malaysia akan terus menyelesaikan masalah serupa melalui kerja sama dengan negara-negara tetangga.
Menurut penyelidikan awal yang diumumkan pihak kepolisian Malaysia sebelumnya, diperkirakan 300 imigran ilegal menaiki perahu dari Myanmar menuju ke Malaysia. Untuk menghindari patroli dan intersepsi penegak hukum, kelompok penyelundupan memindahkan imigran-imigran ilegal tersebut ke kapal-kapal yang lebih kecil di dekat perairan Malaysia, dan salah satunya adalah yang baru saja tenggelam di perairan antara Malaysia dan Thailand tersebut.