14 Oktober 2010: Mengenang Hendro Subroto, pionir jurnalisme lapangan Indonesia

Update: 2025-10-13 23:00 GMT

Hendro Subroto saat bertugas sebagai wartawan perang. (hendrosubroto.blogspot.com)

Dunia jurnalistik Indonesia berduka pada 14 Oktober 2010, ketika Hendro Subroto, wartawan perang senior dan dokumenteris legendaris Indonesia, meninggal dunia di usia 73 tahun. Sosok yang dikenal melalui laporan lapangan di berbagai daerah konflik ini wafat karena sakit di Jakarta.

Hendro Subroto adalah salah satu wartawan TVRI paling berpengaruh pada masa awal perkembangan media elektronik Indonesia. Ia dikenal berani meliput langsung berbagai perang dan konflik, termasuk di Timor Timur, Aceh, dan Vietnam, ketika banyak jurnalis lain enggan mengambil risiko sebesar itu.

Pria kelahiran Yogyakarta tahun 1937 ini memulai karier jurnalistiknya di era 1960-an. Gaya liputannya lugas, humanis, dan sarat empati terhadap korban konflik. Hendro tidak hanya menyorot pertempuran, tetapi juga penderitaan manusia di baliknya — menjadikannya simbol jurnalisme yang berani sekaligus beretika.

Selain sebagai reporter, Hendro Subroto juga dikenal lewat film dokumenter dan karya visualnya yang memperkenalkan publik pada realitas keras medan perang. Ia menjadi inspirasi bagi banyak jurnalis muda dalam memahami pentingnya keberanian, integritas, dan kejujuran dalam melaporkan fakta.

Kepergian Hendro Subroto pada 14 Oktober 2010 meninggalkan warisan besar bagi dunia pers Indonesia. Dalam berbagai peringatan Hari Pers Nasional, namanya kerap disebut sebagai pionir liputan lapangan dan pelopor dokumenter perang yang tak terlupakan.

Tags:    

Similar News