12 Oktober 1945: Laskar Wanita Indonesia berdiri di Bandung
Laskar Wanita Indonesia (Laswi) adalah badan pergerakan dan perjuangan kaum perempuan yang berkontribusi dalam era menegakkan Republik Indonesia.
Elshinta.com - Laskar Wanita Indonesia (Laswi) adalah badan pergerakan dan perjuangan kaum perempuan yang berkontribusi dalam era menegakkan Republik Indonesia.
Laswi dibentuk di Bandung, Jawa Barat, pada 12 Oktober 1945 oleh Sumarsih Subiyati biasa dipanggil Yati Aruji, istri Arudji Kartawinata, komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Divisi III Jawa Barat yang kelak menjadi Divisi Siliwangi.
Gerakan perjuangan ini turut andil dalam puncak pertempuran Bandung Lautan Api, pada 24 Maret 1946 silam.
Anggota Laswi terdiri dari mereka yang tergabung dalam Barisan Srikandi dan Pemuda Putri Indonesia (PPI).
Anggotanya beragam, dari gadis, ibu rumah tangga hingga janda, dan umumnya berusia 18 tahun ke atas.
Laswi menghadirkan pekik perempuan yang rela berjuang dalam melawan Belanda yang kembali bersama Sekutu.
Tanpa berafiliasi dengan partai politik, mereka memilih bergerak sebagai rakyat sipil dengan membawa nurani dan semangat cinta tanah air.
Para perempuan dalam laskar ini punya tugas bermacam-macam, di antaranya ialah; mengurus tentara yang terluka, mengatur dapur umum di garis depan, menjahit pakaian seragam, mengajar di kelas pemberantasan buta huruf, dan menjadi kurir pembawa pesan yang dinilai sangat berbahaya.
Agar tidak terjadi pelanggaran moral, lebih disiplin dan fokus pada perjuangan, para anggotanya dilarang melakukan hubungan percintaan dalam tangsi militer.