Cuaca kering dan berangin, BPBD Sukoharjo waspadai kebakaran kawasan hutan
Ancaman kebakaran lahan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah meningkat dalam dua pekan terakhir. Cuaca kering disertai angin kencang menjadi pemicu utama kebakaran.
Elshinta.com - Ancaman kebakaran lahan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah meningkat dalam dua pekan terakhir. Cuaca kering disertai angin kencang menjadi pemicu utama kebakaran. Ditambah adanya kelalaian dan unsur kesengajaan warga membakar lahah kosong, area hutan dan juga bekas lahan pertanian usai panen.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Sri Maryanto mengingatkan kondisi cuaca kering dan berangin kencang seperti saat ini sangat rentan terjadi kebakaran baik lahan maupun permukiman.
Warga diminta tidak membakar sampah sembarangan dan tanpa pengawasan. Warga juga tidak dipebolehkan membakan sampah yang dekat dengan kawasan hutan atau lahan kosong. Maupun membuang puntung rokok yang masih menyala. "Masyarakat jangan melakukan kegiatan yang dpat memicu kebakaran," ungkap Sri Maryanto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Senin (18/10).
Menurut Sri Maryanto, sosilisasi pada warga agar tidak dengan sengaja membakar lahan. Ataupun melakukan kegiatan pembakaran sampah disekitar lahan kosong dan kawasan hutan. Hal tersebut dapat memicu terjadinya kebakaran lahan lebih luas. "Kalau bakar sampah ya ditunggui sampai padam. Atau kalau mau ditinggal dipadamkan terlebih dulu," kata dia.
Antisipasi kebakaran ini, lanjutnya, bisa dilakukan oleh lingkungan masing masing. Yakni dengan pengawasan kegiatan warga di sekitar hutan, patroli intensif dan melaporkan pada petugas pemadam kebakaran saat mendapati muncul titik api.
Sri Maryanto menyampaikan, kawasan hutan di Sukoharjo terdapat di Kecamatan Bulu, sebagian kecil di Tawangsari dan Polokarto. Sedangkan lahan yang rawan terjadi kebakaran ada di Wilayah Kecamatan Tawangsari, Tetapi secara umum lahan pertanian tersebar di seluruh wilayah kabupaten. "Sampai saat ini belum ada laporan kebaharan hutan," ujarnya.
Pihaknya juga memperingatkan bahwa Sukoharjo juga segera memasuki musim pancaroba. Hal itu ditandai dengan adanya ancaman perubahan cuaca tiba tiba disertai dengan angin kencang. Pengecekan kondisi rumah dan pepohonan yang berpotensi membayakan perlu dilakukan penanganan.