Operasi Zebra Candi 2021, Polres tak lakukan tindakan represif

Elshinta.com - Polres Boyolali JawaTengah mengimbau para pengguna jalan di wilayah hukumnya,tertib berlalulintas, hindari pelanggaran yang berpotensi timbulkan kecelakaan ;alulintas, seperti kebut-kebutan, trek-trekan di jalan dan menerobos lampu merah serta melawan arah. .

Petugas tak segan-segan menindak pelangar yang berpotensi menimbulkan kecelakaan tersebut. Demikian imbauan disampaikan dengan tegas oleh Kapolres Boyolali Jawa Tengah, AKBP Morry Ermond, didampingi Kasat Lantas AKP Yulia Anggraeni usai memimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Candi 2021 di halaman Mapolres, Senin (15/11).

Kapolres mengatakan, kurangnya kesadaran masyarakat dalam disiplin berlalulintas, menyebabkan jumlah angka kecelakaan lalulintas dalam Operasi Zebra Candi 2020, sebanyak 391 kejadian. Mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya sebanyak 388 kejadian. Korban meninggal dunia sebanyak 23 orang, naik 77 persen dibanding tahun sebelumnya hanya 13 orang.

"Jumlah pelanggaran lalulintas pada 2020 sebanyak 38.393. Dan jumlah tilang sebanyak 32.229 lembar," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto.

Berdasar data kejadian tersebut, pihaknya meminta masyarakat ikut berkontribusi tertib berlalulintas.

Sementara itu dalam gelaran Operasi Zebra Candi 2021, yang dilaksanakan mulai 15-28 November ini, Polres Boyolali lebih menitikberatkan pada kegiatan preentif dan preventif. Penilangan dilakukan hanya bagi pelanggar yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.

"Selain itu tindakan juga lebih ke sosialisasi, imbauan dan bakti sosial. Yang dikendalikan oleh bagian Operasional dan Satlantas. Jadi tak ada operasi di jalan jalan seperti sebelumnya," kata Kapolres.

Namun demikian warga masyarakat tetap diminta tertib dan disiplin berlalulintas. "Dengan harapan angka kecelakaan dapat diminimalisir semaksimal mungkin.Sehingga  keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Boyolali tetap berjalan dan terjaga dengan baik," tandasnya.