200 anak yatim piatu korban Covid-19 dapat bantuan dana pendidikan
Wajah sumrigah nampak dari 200 anak yatim di Kota Malang, Jawa Timur yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.
Elshinta.com - Wajah sumrigah nampak dari 200 anak yatim di Kota Malang, Jawa Timur yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19. Anak-anak yatim ini mendapat dana pendidikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang. Bantuan itu diserahkan langsung pada siswa jenjang SD/MI dan SMP/MTs di gedung sains MAN 2 Kota Malang.
“Baznas Kota Malang menyalurkan bantuan kepada anak yatim yang saat situasi pandemi orang tuanya meninggal. Untuk menyalurkan bantuan ini, kami bekerjasama dengan Pemkot Malang dan Disdikbud dalam hal pengambilan data,” kata Ketua Baznas Kota Malang, Sapardi S seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Jumat (17/12).
Dijelaskan Sapardi, dana bantuan untuk program pendidikan anak yatim ini mayoritas dihimpun dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Malang.
“Sementara bantuan untuk siswa jenjang SMA sederajat hingga perguruan tinggi ditangani oleh Bagian Kesra Pemkot Malang,“ imbuhnya.
Dijelaskan Sapardi, dalam program ini, setiap anak mendapatkan dana bantuan senilai Rp 3 juta yang dijadwalkan diberikan hingga enam bulan ke depan.
“Sehingga setiap bulannya mereka mendapatkan Rp 500 ribu. Selanjutnya kami belum tahu apakah bantuan ini berkelanjutan, tergantung ketersediaa dana dari Baznas. Tetapi paling tidak kami sudah punya data anak-anak ini,” katanya.
Tentu saja untuk mendapatkan bantuan pendidikan ini melalui seleksi yang sangat ketat. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk mendapatkan dana bantuan ini, penerima merupakan anak yatim dari keluarga tidak mampu yang dilengkapi dengan surat keterangan dari kelurahan. Tidak semuanya mendapatkan, hanya yang tidak mampu. Dari pendataan, ada juga keluarga yang merasa mampu sehingga menolak mendapatkan bantuan ini,” jelasnya.