Dituding cemari lingkungan, ini penjelasan PT PAG Lhokseumawe 

PT Perta Arun Gas (PAG) Lhokseumawe, Provinsi Aceh membantah tudingan tentang dugaan pencemaran lingkungan di areal makam kuburan ex Blang Lancang, Kuta Blang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.

Update: 2022-01-06 10:35 GMT
Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.

Elshinta.com - PT Perta Arun Gas (PAG) Lhokseumawe, Provinsi Aceh membantah tudingan tentang dugaan pencemaran lingkungan di areal makam kuburan ex Blang Lancang, Kuta Blang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. Isu tersebut  sempat viral  di sebuah akun youtube hingga media sosial. Atas beredar tudingan itu, pihak perusahan PT Perta Arun Gas menilai informasi yang beredar hanya untuk kepentingan oknum tertentu.

Pjs Manager Health Safety Environmental (HSE) & Quality Management (QM) PT PAG, Zulfikar SMI didampingi Kepala Humas PAG Saat jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Krueng Geukueh, Aceh utara mengatakan, apa yang diajukan kepada PT PAG itu tidak benar adanya. 

Menurutnya, yang dibuang itu adalah air sungai yang sebelumnya ditampung untuk kebutuhan pabrik (emergensi) jika pabrik terbakar atau sebagainya maka akan membutuhkan air yang banyak.

"Selama ini kita telah berikan kontribusi apa yang diberitakan, untuk itu independensi yang kami buka terhadap instansi pemerintahan sangat Open untuk meyakinkan masyarakat bahwa apa yang diisukan Buka demikian, itu tidak benar adanya,ada sebagian digunakan untuk pendinginan pabrik, sanitasi, dan sebagainya. Bahkan, untuk kebutuhan PDAM yang ada di Batuphat itu yang diambil juga air yang sama," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Kamis (6/1). 

Zulfikar menjelaskan, kolam yang disediakan tersebut dengan waktu tertentu akan mengendap lumpur hingga harus dibuang agar tidak lagi tercampur dengan air murni yang dipakai tersebut. 

Lanjutnya, segala sesuatu yang dibangun pihak perusahaan sudah mengikuti amdalnya. Karena kolamnya besar, dan pengaruh iklim yang saat ini curah hujan tinggi, maka air di sungai keruh sehingga menyebabkan banyak endapan di dasar kolam tersebut.

"Lumpur kalau dibuang dan diendapkan jadi tanah jadi bukan limbah yang membahayakan, dan ini akan dibuktikan oleh dinas terkait nantinya bahwa yang kami katakan itu benar," tutur Zulfikar yang didampingi tim dari DLH Lhokseumawe, Reskrim Polres Lhokseumawe, dan Camat Muara Satu.

Sampai saat ini, Zulfikar menambahkan saat ini belum ada masyarakat yang mengeluh kepada perusahaan, pembuangan air lumpur tersebut dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk menyebarkan isu-isu yang belum terkonfirmasi benarnya. Kemudian, proses pembuangan air lumpur itu di areal kilang pabrik milik PAG, dan itu areal terbatas, maka setiap orang yang masuk ke pabrik itu harus ada izin HSE.

"Jika masuk ke pabrik itu ada resikonya, maka ada aturan yang harus diikuti. Jadi Kami hanya menginformasikan kepada warga itu bukan limbah membahayakan, tetapi itu lumpur yang sudah terendap dalam kolam maka kami buang, dan masyarakat tidak usah panik," harapnya.

Sementara, Kabid Apdal dan Wasdal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Lhokseumawe, Linda Yani menyampaikan, setelah mendengar berita tersebut pihaknya melakukan pengukuran, dan pengambilan sampling yang akan dianalisa di laboratorium nantinya. Hasil pengukuran di lokasi bahwa air yang dibuang tersebut berasal dari air endapan.

"kami sudah melihat sendiri tadi di lapangan, ada dari Polres Lhokseumawe dan juga didampingi camat Muara Satu bahwa air itu berasal dari kolam, bukan limbah, tadi kami melakukan pengukuran fisiknya, PH, temperatur, dan kekeruhan, itu saja yang kami ukur. Kami harap masyarakat jangan panik, dan hasil analisa Lab nanti akan kami sampaikan," imbuhnya.

Camat Kecamatan Muara Satu,Taruna Surya Putra membenarkan pihak nya juga secara bersama sama telah melakukan kroscek langsung kelokasi perusahaan PAG ternyata memang itu bukan limbah akan tetapi memang sumur yang digali untuk kebutuhan air yang disuplai untuk kebutuhan perushaan tersebut.

"Jadi kami juga sudah turun ke lokasi tempat tersebut, dan yang saya sampaikan secara kasat mata memang iya itu cuma tempat untuk penampungan air yang dibersihkan, jadi saya harapkan kepada masyarakat itu untuk tetap tenang. Tadi waktu di lokasi tidak ada tercium aroma bau yang seperti diberitakan tidak ada sama sekali, jadi saya harapkan masyarakat tetap tenang," ujarnya.

Tags:    

Similar News