Binda Jateng genjot vaksinasi dengan target 19 ribu dosis

Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, Rabu (2/2) menyelenggarakan vaksinasi massal anak/pelajar usia 6-11 tahun dan masyarakat di 13  wilayah kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

Update: 2022-02-03 15:26 GMT
Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.

Elshinta.com - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, Rabu (2/2) menyelenggarakan vaksinasi massal anak/pelajar usia 6-11 tahun dan masyarakat di 13  wilayah kabupaten/ kota di Jawa Tengah meliputi, Kota Semarang, Kabupaten  Semarang, Kendal, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonosobo, Magelang, Kebumen, Banjarnegara, Cilacap, Banyumas, dan Kabupaten Pemalang.

Adapun target peserta vaksin dalam kesempatan ini sebanyak 19.000 dosis. Jenis vaksin yang dipergunakan bagi anak/ pelajar yaitu jenis sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM untuk dipergunakan bagi anak / pelajar usia 6 –11 tahun, sementara untuk masyarakat secara door to door (DTD) serta vaksinasi booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan. 

Kabinda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto menjelaskan, dalam rangkaian kegiatan ini Binda Jateng juga  mendirikan 14 sentra vaksinasi di kabupaten/kota. Adapun wilayah dengan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6 –11 tahun meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Magelang, Banyumas, dan Kabupaten  Pemalang. Lalu DTD di Kabupaten Banjarnegara, dan pelajar/santri di Kabupaten  Kebumen. 

"Selain itu, Binda Jawa Tengah hari ini juga melaksanakan vaksinasi booster yang akan diselenggarakan di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Sukoharjo, Wonosobo, Kebumen, Banjarnegara, Cilacap, dan Kabupaten Pemalang dengan target 5.000 orang tervaksinasi dengan aman. Mengingat adanya kecenderungan pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat yang cenderung menurun," jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Kamis (3/2).

Ditambahkannya,  pemerintah tetap terus mengingatkan kembali pentingnya protokol kesehatan  seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di akhir Januari 2022.

Sedangkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping dari pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 cenderung lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa. "Hal ini membuktikan bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun aman dan sifatnya cenderung ringan serta mudah diatasi," tambahnya. 

Sedang pelaksanakan vaksinasi booster yang diperuntukan untuk masyarakat umum lanjut Kabinda, minimal berumur 18 tahun serta telah mendapatkan vaksin lengkap enam bulan sebelumnya.

"Kepada masyarakat yang telah memenuhi kriteria di atas, dapat mencari informasi ke faskes terdekat untuk mendapatkan vaksin booster guna mendukung terciptanya kekebalan kelompok/ herd immunity sehingga masyarakat tahan terhadap virus Covid-19 yang terus bermutasi ini," tandasnya.

Tags:    

Similar News